Lihat, Ada Celeng Mengamuk, 3 Warga Pemalang Terluka

0
FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Tiga warga Desa Kuta, Kecamatan Belik, Pemalang, luka-luka akibat diserang babi hutan atau celeng yang tiba-tiba masuk ke perkampungan. 3 korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Informasi yang dihimpun puskapik.com, Selasa 26 Mei 2020, menyebut, celeng itu tiba-tiba masuk kampung, Senin 25 Mei 2020 sore.

Ketiga korban, Wartinah (35), Carto (38), dan Warso (35), harus mendapat jahitan di beberpa bagian tubuh seperti tangan dan kaki. Setelah kejadian itu, warga kemudian beramai- ramai mengepung dan membunuh babi hutan tersebut.

Korban serangan babi hutan, Wartinah menuturkan, peristiwa itu terjadi tiba-tiba. Saat itu, dia sedang memasak di dapur dan langsung diseruduk babi hutan dari belakang.

“Saya lagi di dapur mau masak. Saya nggak tahu, tiba-tiba dari belakang langsung diserang celeng,” katanya.

Akibat serangan binatang tersebut, Wartinah mengalami luka sobek di sekujur tubuh. Dia pun harus mendapat 30 jahitan. “Saya waktu itu langsung berteriak minta tolong,” ucapnya.

Upaya warga menghalau babi hutan ternyata tidak mudah. Celeng itu justru memberikan perlawanan. Sejumlah warga bahkan sempat terkena serudukan dan terluka akibat terjangan hewan liar dari hutan itu.

Warga yang terluka sempat diobat bidan desa dan dibawa ke Puskesamas, namun karena kondisi korban ada luka robek cukup dalam sehingga dirujuk ke rumah sakit setempat.

“Yang lukanya lumayan parah ada tiga orang. Mereka sudah dirujuk ke rumah sakit di Pemalang,” kata bidan desa, Usnaeni.

Kapolsek Belik, AKP Trino mengatakan, serangan hewan liar ke permukiman warga ini sering terjadi sejak persediaan makanan di hutan menipis. Babi hutan yang lapar turun ke kampung mencari makan dan jika bertemu dengan manusia akan menyerang.

“Kami mengimbau agar warga yang berbatasan langsung dengan hutan lebih hati- hati karena sering ada hewan liar masuk kampung. Kami akan terus melakukan patroli keliling agar gangguan seperti ini bisa diminimalisir,” katanya.

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini