PUSKAPIK.COM, Batang – Pandemi Covid-19 di Kabupaten Batang cukup mempengaruhi perekomomian warga.
Diberlakukanya stay at home dan social distancing membuat banyak pedagang mengalami penurunan omset, bahkan banyak orang pula kehilangan mata pencaharian.
Hal tersebut dikatakan Bupati Batang, Wihaji, Jumat 10 April 2020. “Kita masih mendata kepala keluarga yang terdampak Covid-19, berdasarkan usulan kepala desa melalui camat ada 100.500 kepala keluarga (KK),” katanya.
100.500 KK tersebut tidak termasuk penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) non PNS dan TNI, Polri.
“Saat ini masih kita pikirkan skema penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga terdampak, agar tidak jadi masalah dan keributan di masyarakat,” ungkap Wihaji.
Pemkab juga masih menunggu kejelasan dari Pemerintah pusat terkait BLT, lanjutnya. Karena dari pemerintah pusat ada bantuan dalam bentuknya uang dan dalam bentuk sembako.
“Kita masih kaji, bukan tidak berani memutuskan BLT, tapi lebih pada hati – hati agar mudharat dan manfaatnya jelas,” pungkas Wihaji.
Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman