Minggu, 7 Des 2025
light_mode

Petaka Corona

  • calendar_month Sel, 24 Mar 2020

DI TENGAH mewabahnya pandemi Covid-19, krisis ekonomi mengancam Indonesia. Warga kelas menengah ke bawah tersentak, setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing. Pembatasan ruang gerak warga dan ruang-ruang publik, berdampak tersendatnya aktivitas ekonomi, bahkan sebagian terhenti total.

Benar bahwa pemberlakuan social distancing bertujuan menekan penyebaran virus corona. Tak salah. Karena pemerintah tentu bertanggung-jawab melindungi warganya dari wabah penyakit yang mematikan ini. Jumlah korban harus ditekan seminimal mungkin (jika belum bisa dibasmi secara tuntas), agar korban tidak terus berjatuhan.

Pro kontra pun bermunculan. Sebagian publik menilai, kebijakan pemerintah sudah tepat. Bahkan tak sekedar social distancing, pemberlakuan lockdown atau isolasi wilayah sudah perlu diberlakukan. Harapannya, wabah Covid-19 tak menjalar kemana-kemana.

Namun sebagian lagi menilai, hal itu belum perlu dan dianggap bentuk kepanikan yang berlebihan. Apalagi kebijakan ini tidak diimbangi dengan skenario kebijakan dampak sosial dan ekonominya, khususnya warga kelas bawah.

Panik berlebihan? Bisa iya, bisa juga tidak. Ketakutan ini tentu cukup beralasan, mengingat saat ini jumlah warga yang dinyatakan positif terkena virus corona di Indonesia tercatat sebanyak  579 kasus, 49 diantaranya meninggal dunia. Tentu angka yang tidak bisa dipandang remeh.

Bahkan di tengah segala keterbasan peralatan yang serba minim, tenaga medis harus berjibaku menangani pasien corona. Dari soal alat pelindung diri (APD), obat-obatan, peralatan medis, hingga rumah sakit rujukan yang serba minim. Dampaknya, antrean panjang warga yang sakit dan belum tertangani, padahal membutuhkan pertolongan, makin menyumbang kepanikan.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tanpa Perda, Pelestarian Budaya di Kota Tegal Dinilai Belum Optimal

    Tanpa Perda, Pelestarian Budaya di Kota Tegal Dinilai Belum Optimal

    • calendar_month Jum, 12 Sep 2025
    • 0Komentar

    TEGAL, puskapik.com – Kota Tegal memiliki budaya yang melimpah, seperti kuliner, tradisi lisan hingga cagar budaya bersejarah. Namun, upaya pelestariannya dinilai belum optimal karena sampai saat ini belum ada peraturan daerah atau perda terkait kebudayaan. Sementara dari 36 cagar budaya yang sudah terinventarisasi, baru delapan yang resmi memiliki surat keterangan atau SK dari wali kota. […]

    Bagikan Ke Teman
  • Kisah Pilu Ribut Uripah, TKW Asal Batang yang Terlantar di Negeri Jiran

    Kisah Pilu Ribut Uripah, TKW Asal Batang yang Terlantar di Negeri Jiran

    • calendar_month Kam, 6 Mar 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Batang – Kapolsek Bawang, Polres Batang, Polda Jawa Tengah, AKP Slamet Riyanto, bersama Muspika Kecamatan Bawang dan Kepala Desa (Kades) Candirejo, melakukan kunjungan dan koordinasi dengan keluarga Ribut Uripah alias Sakinah Anggraeni. Perempuan ini belakangan viral di media sosial karena hidup sebatang kara di sebuah gubuk tidak layak huni di Malaysia. Ribut Uripah, yang […]

    Bagikan Ke Teman
  • Meninggal di RSUD Brebes, Pria Asal Tanggerang Selatan Positif Corona

    Meninggal di RSUD Brebes, Pria Asal Tanggerang Selatan Positif Corona

    • calendar_month Rab, 1 Jul 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – Setelah dirawat di RSUD Brebes seorang pekerja asal Tangerang Selatan yang beristrikan orang Brebes, meninggal dunia. Rabu 1 Juli 2020, dinyatakan positif Covid-19. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Brebes, Imam Budi Santoso menjelaskan, pasien positif Covid-19 itu adalah BW (42) yang tercatat sebagai warga Tanggerang Selatan, Banten. Pasien ini beristrikan wanita […]

    Bagikan Ke Teman
  • Lihat, di Brebes Ada Kuwe Motif Batik Cantik

    Lihat, di Brebes Ada Kuwe Motif Batik Cantik

    • calendar_month Jum, 2 Okt 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – Di Brebes, ada wanita yang memiliki cara berbeda dalam membatik, yakni menggunakan bahan makan dengan media roti atau brownis. Padahal seni membatik lazimnya dilakukan di atas media kain menggunakan canting, lilin dan pewarna. Prihantini Pramintowati (42) salah warga Rt 08 Rw 1 Desa Siasem, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, adalah salah satu yang […]

    Bagikan Ke Teman
  • Lindungi Pemukiman Pesisir, Brebes Tanam 50 Ribu Pohon Mangrove

    Lindungi Pemukiman Pesisir, Brebes Tanam 50 Ribu Pohon Mangrove

    • calendar_month Kam, 21 Agu 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – Untuk melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi yang semakin parah, sebanyak 50 ribu pohon mangrove ditanam di Pantai Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Wanasari. Penanaman ini menjadi langkah nyata menjaga pemukiman warga agar tidak terus terkikis oleh gelombang laut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara Indonesia Indah Foundation (IIF) dan […]

    Bagikan Ke Teman
  • Polisi Larang Sopir Bus Bunyikan Klakson Telolet di Pemalang

    Polisi Larang Sopir Bus Bunyikan Klakson Telolet di Pemalang

    • calendar_month Rab, 7 Jun 2023
    • 1Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Fenomena klakson “om telolet om” belakangan kembali muncul di Kabupaten Pemalang. Saat malam, banyak anak-anak kecil berjejer di tepian jalan menanti bus lewat dan membunyikan klakson teloletnya. Bahkan, kadang mereka nekat ke tengah jalan dan menghadang bus untuk diminta membunyikan klakson telolet. Pemandangan ngeri itu terjadi di sejumlah wilayah “Kota Ikhlas”. Polisi […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less