PEKALONGAN (PUSKAPIK) – Adanya kebijakan penyetopan sementara kedatangan seluruh warga negara asing ke Arab Saudi untuk melaksanakan umrah maupun wisata ziarah sejak Rabu (26/2/2020) sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona, menyebabkan ratusan calon jamaah umrah di Kota Pekalongan terpaksa harus menunda keberangkatannya ke Tanah Suci.
Padahal, para jamaah itu sudah jauh-jauh hari telah mendaftar umrah, membayar semua biaya perjalanan ibadah umrah, telah dijadwalkan keberangkatannya, serta telah melakukan tasyakuran di kampungnya masing-masing.
Bahkan, ada pula satu bus berisi rombongan jamaah umrah asal Kota Pekalongan yang berangkat melalui Alfairus Tours, salah satu Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah di Kota Pekalongan, pada Kamis (27/2/2020) lalu, terpaksa harus putar arah kembali ke Pekalongan. Meskipun saat itu, bus tersebut sedang dalam perjalanan ke arah bandara di Jakarta. Itu dilakukan begitu mendengar kabar terbaru secara resmi tentang penyetopan sementara seluruh orang yang akan masuk ke Arab Saudi.
Baca Juga
Hal ini sebagaimana disampaikan Direktur Alfairus Tours, H Machrus Abdullah kepada , Sabtu (29/2/2020). “Kemarin ada satu bus berisi 45 jamaah dari Alfairus yang berangkat dari Pekalongan terpaksa batal berangkat. Padahal busnya sudah mau masuk tol. Begitu dapat informasi dari teman-teman kami yang mengurusi di bandara tentang kabar itu, bahwa penerbangan ke Arab Saudi hari itu semuanya dibatalkan, ya terpaksa rombongan jemaah kami balik arah, kembali lagi ke Pekalongan,” katanya.
Selain itu, kata Machrus, rencananya pada 4 Maret mendatang akan ada lagi 45 orang jamaah yang dijadwalkan berangkat umrah, terpaksa ditunda keberangkatannya. “Mau tidak mau ya harus ditunda dulu keberangkatannya, sambil menunggu informasi lebih lanjut. Untuk kepastiannya kapan bisa diberangkatkan, kita belum tahu,” ungkapnya.
Machrus menuturkan, pihaknya menerima informasi secara resmi dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, Pemerintah Indonesia, maupun pihak yang mengurusi tiket, muasasah, maupun visa pada Kamis (27/2/2020).
Dari informasi yang diterimanya itu juga belum menyebutkan kapan kepastian jamaah umrah kembali bisa masuk ke Arab Saudi. “Jemaah kami sudah banyak yang menanyakan dan minta penjelasan ke kami, kapan kepastian bisa berangkat lagi. Kita tidak bisa memastikan, karena pihak pemerintah Saudi maupun pihak terkait di sana belum memberitahu kapan pastinya,” katanya.
Pihaknya berharap kepada Pemerintah Arab Saudi untuk segera mengizinkan jamaah umrah, khususnya dari Indonesia untuk bisa masuk ke Arab Saudi. Apalagi, di Indonesia tidak ada indikasi terkena virus corona.
Machrus juga berharap kepada Pemerintah Indonesia untuk terus melobi Pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar membolehkan jamaah asal Indonesia masuk ke sana, khususnya jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya.
“Dikarenakan jamaah umrah dari Indonesia tiap hari jumlahnya ribuan. Kalau terlalu lama tertunda, pastinya akan terjadi penumpukan dan akan memunculkan masalah baru. Sebab, ada tiga komponen yang tidak bisa dipisahkan, yakni tiket, hotel, dan visa. Tiketnya ada, tapi hotel tidak bisa, terus mau tidur dimana, kemudian juga visa tidak bisa, jadi tambah repot,” ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh calon jamaah umrah untuk tidak mudah mempercayai informasi yang belum jelas yang telah beredar. “Kepada jemaah, khususnya jamaah Alfairus, kalau ada informasi dari luar jangan langsung mudah percaya, mungkin banyak info yang kurang valid. Lebih baik tanyakan ke kami langsung karena kami yang meng-update informasi resmi dari pemerintah Saudi, pihak terkait, maupun dari asosiasi,” ungkapnya.
“Tentunya, kita sangat berharap para jamaah ini bisa secepatnya diberangkatkan, karena semakin lama tertunda keberangkatannya, juga akan semakin menjadi beban bagi kami,” imbuh Machrus.
Hal senada disampaikan Kabag Haji dan Umrah KBIH Assalamah Kopena, Ahmad Adib, saat ditemui Graha Albaika Pekalongan. Dia menuturkan, dengan adanya penyetopan sementara seluruh jamaah umrah oleh pemerintah Arab Saudi itu, pihaknya terpaksa menunda keberangkatan puluhan orang jemaah. “Hari ini dijadwalkan akan diberangkatkan sebanyak 26 orang untuk ibadah umrah, tapi akhirnya terpaksa dibatalkan. Kita menunggu informasi lebih lanjut lagi,” katanya.
Salah satu calon jamaah umrah Alfairus, Eni, warga Batang, menuturkan dirinya semula dijadwalkan akan berangkat umrah pada 4 Maret mendatang. Dia pun harus pasrah keberangkatannya untuk umrah tertunda. “Ya mau gimana lagi, terpaksa ditunda. Saya rencananya akan berangkat bareng suami. Harapannya bisa secepatnya ada kepastian kapan bisa berangkat,” ungkapnya.(YON)
Baca Juga