Tanggap Darurat Banjir Pekalongan Diperpanjang

0
Walikota Pekalongan Saelany saat talk show di Batik TV, Kamis (27/2/2020) tadi malam.FOTO/PUSKAPIK/YON

PEKALONGAN (PUSKAPIK)– Pemerintah Kota Pekalongan memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga sepekan ke depan.Mulai Kamis (27/2/2020) hingga Rabu (4/3/2020). Status tersebut berkaitan dengan banjir yang melanda Kota Pekalongan yang menyebabkan ribuan warga sempat mengungsi. Demikian disampaikan Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz usai Talkshow Batik TV, tadi malam.

“Kami sudah melakukan rapat kemarin bersama jajaran dinas terkait. Melihat situasi cuaca yang serba tidak menentu, yang tadinya status tanggap darurat bencana sudah kami tetapkan selama seminggu ini, kami perpanjang status tersebut hingga seminggu ke depan yakni tanggal 27 Februari hingga 4 Maret 2020,” kata Saelany.

Saelany menjelaskan banjir yang melanda hampir sebagian wilayah Kota Pekalongan disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Berdasarkan data BMKG, lanjut Saelany, diperkirakan puncak musim penghujan yang tinggi terjadi pada akhir Bulan Februari ini.

“Perpanjangan status tanggap darurat ini karena kondisi cuaca masih tidak menentu. Meski saat ini titik genangan air ada yang telah surut. Seperti kemarin (banjir pertama), sekitar 4 hingga 5 hari surut. Ternyata malamnya hujan, banjir lagi. Prediksi dari BMKG, tanggal 27 merupakan puncak hujan. Mudah-mudahan tidak ada banjir lagi di Kota Pekalongan di tahun 2020 ini,” papar Saelany.

Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaidi, menambahkan, dengan perpanjangan status tanggap darurat bencana tersebut, pihaknya meminta Dinsos-P2KB dan dinas terkait untuk tetap mempertahankan dapur umum tanggap darurat bencana yang dipusatkan di Stadion Hoegeng. Pasalnya, berdasarkan pengalaman sebelumnya, saat banjir telah surut, dapur umum sudah sempat ditutup namun ternyata banjir kembali melanda.

“Untuk kali ini kami minta agar dapur umum jangan ditutup dulu. Peralatan masak dan logistik, semuanya tetap standby di sana. Kita ambil pelajaran dari sebelumnya. Jadi meskipun nanti sudah tidak ada pengungsi di sana dapur umum sudah saya minta agar tetap standby,” ucap Aaf, sapaan akrabnya.

Selain mendirikan Dapur Umum, lanjut Aaf, Pemerintah Kota Pekalongan juga telah mempersiapkan dana tanggap darurat bencana pun sudah kami anggarkan senilai Rp 1,8 miliar yang bisa digunakan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut diantaranya bantuan logistik, pendirian dapur umum, perbaikan infrastruktur pasca banjir dan sebagainya.

“Anggaran tanggap darurat bencana sudah dipersiapkan senilai Rp 1,8 Miliar dan Alhamdulillah kemarin Kota Pekalongan juga mendapatkan bantuan dari Polda Jawa Tengah dan Kementerian Sosial RI bantuan Rp 1,2 miliar, mudah-mudahan semua dana tersebut bisa tercukupi untuk keperluan logistik dan peruntukkannya berdasarkan kebutuhan penanganan banjir,” tandas Aaf.(YON)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini