Menapak Jejak Mbah Sambung Yudha di Kabunan Pemalang
- calendar_month 8 jam yang lalu


PEMALANG, puskapik.com – Di sebuah sudut Desa Kabunan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, sebuah petilasan tua berdiri tenang di bawah rindang pepohonan.
Tempat itu disebut sebagai makam Mbah Sambung Yudha atau Malanggati, yang oleh sebagian masyarakat diyakini sebagai salah satu patih Kerajaan Majapahit.
Tak hanya menjadi situs sejarah, petilasan ini juga menjadi titik temu antara keyakinan, tradisi, dan kisah-kisah yang diwariskan dari masa ke masa.
Banyak masyarakat yang datang menziarahi. Ada yang datang untuk berdoa, ada pula yang sekadar mencari ketenangan atau “petunjuk leluhur”.
Kepercayaan turun-temurun menjadikan petilasan ini bukan sekadar tempat hening, tapi juga ruang spiritual bagi banyak orang.
Dari Tempat Wingit Menjadi Lokasi Ziarah
Di antara yang menjaga tempat ini adalah Lusin (60), juru kunci yang telah lebih dari dua dekade mengurus petilasan Mbah Sambung Yudha di Desa Kabunan itu.
Lusin biasa menyambut para peziarah yang datang, mulai warga biasa hingga pejabat yang ingin mencari berkah jabatan dengan berziarah.
“Disini dulu banyak dari pejabat pemerintahan yang datang untuk berziarah, dengan maksud dan tujuan tertentu.” tuturnya beberapa waktu lalu.
“Walaupun tetap bila memiliki tujuan buruk atau mengatakan sesuatu yang buruk maka akan ada hal buruk terjadi,” imbuhnya.
Mbah Lusin tumbuh bersama cerita-cerita mistis yang menyelimuti makam ini. Jauh sebelum direnovasi seperti sekarang, kawasan tersebut kerap dianggap wingit.
Banyak orang enggan lewat, apalagi singgah.
- Penulis: Eriko Garda Demokrasi
- Editor: Nia




























