PUSKAPIK.COM, Brebes, – Tangis haru mewarnai Islamic Center Brebes, Kamis (14/8), saat sebanyak 2.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) resmi dinyatakan graduasi dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Mereka kini mandiri, tak lagi bergantung pada bantuan sosial, dan mampu mencukupi kebutuhan hidup dari usaha yang digeluti.
Acara bertajuk “Graduasi Sukses Brebes Beres” ini bukan sekadar seremoni. Ia menjadi simbol kebangkitan sosial, ekonomi, dan martabat warga Brebes.
Dari dapur sederhana hingga warung kecil, para ibu membuktikan bahwa kemandirian bukan mimpi, melainkan hasil kerja keras dan gotong royong.
Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo, tak menyembunyikan kekagumannya. Ia menyebut capaian Brebes sebagai yang tertinggi secara nasional, melampaui daerah lain seperti Malang dan Yogyakarta.
“Sebelumnya Kemensos melakukan graduasi di Malang dan UGM. Tapi di Brebes ini peserta graduasinya terbanyak se-Indonesia. Kami sampaikan hormat pada Pak Gubernur, Bupati, dan juga pendamping PKH,” ujar Agus Jabo.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, ikut larut dalam suasana haru. Ia mengaku nyaris menangis saat mendengar sambutan sang Bupati yang penuh emosi.
“Bupati sambutan saya hampir menangis. Menangisnya adalah tangis kebahagiaan. Bahwa ibu-ibu mampu, Brebes menjadi subur kayak Bupatinya,” ucap Luthfi, disambut tepuk tangan peserta.
Pernyataan ini bukan sekadar candaan. Ia mencerminkan rasa bangga atas keberhasilan perempuan Brebes dalam mengangkat ekonomi keluarga dan membuktikan bahwa pemberdayaan sosial bisa dimulai dari dapur rumah sendiri.
Momen paling mengharukan datang dari Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, yang tak kuasa menahan isak tangis bahagia. Suaranya bergetar saat menyampaikan rasa bangga atas perjuangan warganya.
“Brebes ini terkenal dengan miskin ekstremnya. Tapi hari ini saya senang dan bangga melihat masyarakat Brebes bisa hidup sejahtera. Dengan riang gembira dan ibu-ibunya sangat subur, pada gemuk-gemuk,” ucapnya, disambut tepuk tangan dan air mata dari hadirin.
Capaian ini bukan sekadar angka, tapi simbol perubahan sosial yang nyata. Brebes membuktikan bahwa “Bansos Sementara, Berdaya Selamanya” bukan hanya slogan, melainkan gerakan yang mengubah hidup.
Dengan pencapaian ini, Brebes dinobatkan sebagai kabupaten dengan graduasi PKH terbanyak di Indonesia, sekaligus menjadi model nasional dalam pengelolaan bantuan sosial berbasis pemberdayaan. **