PMII Pemalang Advokasi Warga yang Merugi Akibat Longsor di Wisnu Watukumpul

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pemalang turun tangan merespons persoalan lingkungan di Kabupaten Pemalang, pasca dilantik. Bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) INSIP, mereka melakukan advokasi dampak brncana longsor di Desa Wisnu, Kecamatan Watukumpul.

Langkah ini jadi bagian dari komitmen pengurus baru PC PMII Pemalang dalam menghadirkan gerakan yang responsif terhadap persoalan kemanusiaan dan sosial masyarakat.

Wakil Ketua I PC PMII Pemalang, Ikhwan Riski Mutaqim, menyoroti bahwa permasalahan tanah longsor di Desa Wisnu bukanlah hal baru, namun kurang mendapat perhatian serius dari pihak terkait.

“Masalah tanah longsor yang terjadi di wilayah Wisnu sebenarnya bukan persoalan baru. Bencana ini telah terjadi sejak lama, bahkan sebelum adanya pemilihan kepala daerah yang baru.” kata Ikhwan, Minggu (3/8/2025).

“Seharusnya, ini menjadi perhatian serius serta tanggung jawab pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan yang terus berulang ini,” tegasnya.

Dampak dari longsor tidak hanya mengganggu akses jalan, namun juga menghancurkan lahan pertanian warga. Akibatnya masyarakat kehilangan sumber penghasilan dan menghadapi berbagai kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

“Oleh karena itu, kami berharap pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat lebih memperhatikan kondisi masyarakat yang terdampak,” tegasnya.

Menurut Ikhwan, kehadiran PMII sebagai representasi mahasiswa bukan hanya simbolik, melainkan sebagai perpanjangan tangan masyarakat untuk menyuarakan keprihatinan dan mendorong langkah konkret penanganan pascabencana.

Hal yang sama disampaikan oleh Kusuma Nanda Setiaji, Presiden Mahasiswa INSIP. Ia menyayangkan lambannya penanganan dampak bencana yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

“Bencana longsor yang terjadi beberapa bulan lalu masih menyisakan dampak yang cukup serius bagi masyarakat. Sangat disayangkan, hingga saat ini masih banyak warga yang mengalami kesulitan akibat bencana tersebut,” kata Kusuma.

Kusuma menekankan pentingnya perhatian pemerintah untuk segera membangun kembali infrastruktur vital dan melakukan penataan ulang wilayah terdampak.

“Kami, DEMA INSIP, hadir sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat serta sebagai penyalur aspirasi mereka. Kami berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata, di antaranya:

1. Membangun kembali akses jalan yang layak demi keselamatan dan kelancaran mobilitas warga.

2. Mengangkut puing-puing bekas longsor yang menimbun lahan warga, agar lahan tersebut dapat kembali digunakan untuk bertani

3. Memfasilitasi penataan dan penegasan kembali batas-batas kepemilikan tanah warga yang terdampak.”

Dengan gerakan advokasi ini, PMII Pemalang dan DEMA INSIP berharap bisa menjadi katalisator perubahan yang mendorong pemerintah agar lebih tanggap terhadap bencana yang terus menghantui masyarakat di daerah rawan longsor seperti Desa Wisnu.

Kepedulian kolektif dan sinergi antar-elemen menjadi kunci untuk mewujudkan pemulihan yang adil dan berkelanjutan. **

Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :

Loading RSS Feed
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!