PEKALONGAN (PUSKAPIK) – Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) bekerja sama dengan Perum Bulog Bondansari Divre VI Pekalongan menggelar pasar murah di empat titik. Operasi Pasar dilakukan menyusul melambungnya harga bawang putih sebagai dampak wabah virus corona di China.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Sri Haryati mengungkapkan, Operasi Pasar merupakan sebagai tindakan nyata dari pemerintah saat harga komiditi bahan pangan terlalu tinggi, khususnya harga bawang putih.
“Harga bawang putih di Kota Pekalongan mengalami kenaikan yang cukup signifikan, di pasaran harganya mencapai Rp60.000 per kilogram. Kami bersama Bulog mengadakan operasi pasar ini untuk mengendalikan harga komiditi tersebut dalam rangka menyediakan bahan pangan bagi masyarakat Kota Pekalongan, khususnya yang tidak mampu dengan harga lebih murah,” kata Haryati.
Pasar murah langsung diserbu warga karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari pasaran pada umumnya. Dalam pasar murah tersebut, bawang putih dijual Rp34.000/kg. Selain itu, ada juga komiditi lain yakni beras medium Rp8.500/kg (kemasan 5 kg seharga Rp42.500), beras premium @Rp10.500/kg(kemasan 5 kg seharga Rp52.500).
“Kami sediakan juga minyak goreng dengan harga Rp11.300 per liter, tepung terigu Rp7.500/kg, daging Rp75.000 per kilogram. Operasi pasar murah ini digelar di 4 lokasi pasar yaitu
Pasar Podosugih pada hari ini, besok di Pasar Grogolan (18/2/2020), lusa di Pasar Banyurip (19/2/2020), dan terakhir di Pasar Sorogenen (20/2/2020) dari pukul 08.00-12.00 WIB. Stok bawang putih di Kota Pekalongan masih aman, dan rencananya kami sediakan stok sebanyak 500 kilogram bawang putih untuk kegiatan operasi pasar ini,” kata Haryati.
Dia berharap Operasi Pasar dapat dimanfaatkan masyarakat Kota Pekalongan dengan baik, khususnya yang tidak mampu untuk berbelanja kebutuhan sembako di pasar murah yang digelar beberapa hari ke depan.
“Dengan kenaikan harga beberapa komiditi bahan pangan yang saat ini tengah terjadi, kami berharap keberadaan pasar murah ini dapat membantu masyarakat Kota Pekalongan, terutama yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pangannya sehari-hari,” kata Haryati. (YON)