Bupati Pekalongan Resmikan Masjid Jami Nur Ali Sedayu Wonopringgo

Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi meresmikan Masjid Jami Nur Ali di Jalan Raya Simpang Tiga Sedayu, Kecamatan Wonopringgo, Senin (10/2/2020) malam. FOTO/PUSKAPIK/SURYONO

PEKALONGAN (PUSKAPIK) – Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi meresmikan Masjid Jami Nur Ali di Jalan Raya Simpang Tiga Sedayu, Kecamatan Wonopringgo, Senin (10/2/2020) malam. Peresmian dilakukan dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pengajian menghadirkan Maulana Habib Umar Munthohar dari Semarang sebagai penceramah. Hadiri dalam acara tersebut, anggota DPR Bisri Romly, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sukirman, Wakapolres Pekalongan Kompol Mashudi, Pengurus PCNU Kabupaten Pekalongan beserta para kiai lainnya.

Bupati dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih karena Pemkab Pekalongan diberikan penghormatan untuk bisa meresmikan Masjid Jami Nur Ali yang 100% dibiayai oleh H Tadi secara pribadi.

“Kita doakan semoga pahala yang melimpah dari Allah SWT bisa mengantarkan keluarganya sehingga bisa menjadikan wasilah masjid ini. Seperti telah disampaikan oleh kiai Zaki bahwa nanti di Surga H Tadi sekeluarga akan dibangunkan masjid persis seperti masjid ini,” kata Asip.

Bupati mengatakan, pemkab berterima kasih kepada keluarga H Tadi yang telah berperan serta dalam syiar agama Islam, yakni dengan membangun Masjid Jami Nur Ali. Menurutnya, masyarakat Kabupaten Pekalongan akan baik, manakala empat komponen bersatu padu yaitu ulama, umaro, dermawan (aughnia), dan doa orang-orang miskin.

“Kita sedang berusaha menjadi umaro yang adil, tidak sewenang-wenang kepada rakyatnya, melaksanakan pembangunan dengan baik dan menjadi pelayan masyarakat (khodimul ummah). Dan semoga dengan semangat seperti itu kita semua termasuk dalam kategori umaro yang adil,” katanya.

Namun, kata Bupati, tidak cukup hanya pihak umaro dalam membangun tatanan masyarakat. Peran serta para aughnia (orang-orang kaya) sangatlah penting. Seperti halnya membangun masjid, membangun sekolah, kemudian juga sarana-sarana sosial peribadatan yang lain, sehingga wajah kemakmuran di Kabupaten Pekalongan akan semakin tampak.

“Setelah orang kaya berperan, komponen terakhir yang tidak kalah penting adalah mereka orang-orang miskin yang mendoakan agar Kabupaten Pekalongan tambah semakin baik. Dan insya Allah kalau empat komponen itu bisa bersatu-padu maka apa yang kita cita-citakan bersama, yakni mewujudkan masyarakat Kabupaten Pekalongan yang sejahtera, religius dan berkelanjutan berbasis potensi lokal akan terwujud,” kata Bupati.(YON)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!