Gugatan Vicky Prasetyo yang Kalah di Pilkada Pemalang 2024 Dibukukan KPU

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pemalang meluncurkan dua buku hasil dokumentasi dan kajian mendalam terkait Pilkada 2024. Salah satunya, membahas gugatan artis Vicky Prasetyo di Mahkamah Konstitusi usai kalah telak.

Acara peluncuran buku itu digelar di Hotel Winner Pemalang, Selasa (22/4/2025). Peluncuran buku ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi KPU Pemalang.

Dua buku tersebut berjudul “Gladiator Menggugat – Perselisihan Hasil Pilkada Pemalang Tahun 2024 di Mahkamah Konstitusi” dan “Meniliti Tanda Coblos – Kajian Pola Surat Suara Tidak Sah Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pemalang Tahun 2024”.

Buku pertama, Gladiator Menggugat, menyajikan catatan lengkap mengenai dinamika perselisihan hasil Pilkada Pemalang yang bergulir di Mahkamah Konstitusi. Di dalamnya terdapat dokumen penting seperti salinan permohonan gugatan, jawaban dari pihak termohon, serta putusan akhir dari Mahkamah Konstitusi yang menjadi rujukan hukum dalam penyelesaian sengketa hasil Pilkada.

Seperti diketahui dalam Pilkada Pemalang 2024 lalu, artis Vicky Prasetyo yang dikenal dengan julukan “Gladiator” kalah telak setelah hanya memperoleh 121.158 (19,39%) suara. Vicky melayangkan gugatan ke MK dan meminta KPU untuk menggelar pemungutan suara ulang dengan dalih adanya kecurangan.

Gugatan sang Gladiator akhirnya ditolak Mahkamah Konstitusi lantaran gugatan yang diajukan Vicky Prasetyo melewati batas waktu yang telah ditentukan dalam aturan sengketa pemilihan. KPU lalu menetapkan pasangan Anom Widiyantoro – Nurkholes sebagai calon Bupati – Wakil Bupati Pemalang terpilih.

Sementara buku kedua, Meniliti Tanda Coblos, merupakan hasil penelitian yang dilakukan KPU Kabupaten Pemalang terhadap lebih dari 44.000 surat suara tidak sah pada Pilkada 2024. Buku ini membedah secara ilmiah pola dan faktor penyebab tingginya surat suara tidak sah pada Pilkada lalu.

Ketua KPU Kabupaten Pemalang, Agus Setiyanto, menyampaikan, peluncuran dua buku ini adalah bagian dari komitmen KPU untuk terus mendorong keterbukaan informasi publik, transparansi proses pemilu, dan peningkatan kualitas demokrasi lokal.

Dirinyaa berharap buku-buku ini menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran untuk penyelenggaraan Pilkada di masa mendatang.

“Dua buku ini bukan hanya catatan Sejarah di Kabupaten Pemalang, tetapi juga sumber pengetahuan bagi publik, akademisi, hingga penyelenggara Pemilu di seluruh Indonesia,” ujar Agus.

Selain meluncurkan dua buku hasil Pilkada, KPU Kabupaten Pemalang juga menggelar rapat evaluasi pelaksanaan Pilkada 2024. Acara tersebut dihadiri oleh mantan penyelenggara pemilu, pemerhati pemilu, Bawaslu, pemerintah daerah, TNI-Polri, Kejaksaan, dan media lokal. (**)

Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :

Loading RSS Feed
Penulis: erikoEditor: nabil
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!