PUSKAPIK.COM, Pemalang – Wajah Alun-alun Kabupaten Pemalang berubah cukup drastis pasca tragedi tumbangnya pohon beringin tua yang memakan 4 korban jiwa saat Salat Idul Fitri 1446 Hijriah /2025 lalu.
Pantauan puskapik.com, Senin (7/4/2025), ruang publik yang merupakan pusat kota Pemalang itu tampak berubah usai dibabatnya pohon-pohon besar yang ada di lokasi tersebut.
Alun-alun Kabupaten Pemalang yang semula rindang pun kini gersang. Batang-batang pohon dan dedaunan bekas pembabatan masih berserakan di area Alun-alun.
Hingga saat ini, Alun-alun Pemalang masih ditutup dan dibatasi dengan garis polisi. Masyarakat dilarang memasuki area Alun-alun guna mengantisipasi hal-hal yang membahayakan mereka.
Sebelumnya, Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, memerintahkan BPBD Pemalang dan Dinas Lingkungan Hidup dan dinas terkait lainnya, agar mengevaluasi pohon di Alun-alun.
“Kita evaluasi semua pohon, sekaligus dalam rangka mempercantik wajah kota.” ujarnya, pasca insiden pohon tumbang.
Seperti diketahui, sebatang pohon beringin tua di Alun-alun Pemalang tumbang dan menimpa belasan jemaah Salat Idul Fitri Masjid Agung Nurul Kalam Kabupaten Pemalang, Senin (31/3/2025) pagi.
Informasi yang dihimpun puskapik.com, pohon beringin raksasa di Alun-alun Pemalang itu ambruk saat detik-detik menjelang pelaksanaan Salat Idul Fitri, sekitar pukul 06.45 WIB pagi.
Total ada 22 korban dalam insiden tumbangnya pohon beringin itu. Dari total korban itu, 4 diantaranya meninggal dunia sementara lainnya luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
Keempat korban meninggal antara lain Rasmono (42), Anita Rahmawati (39), Rasmani (70), dan Anggi Nurkholis (34). Seluruhnya merupakan warga Kelurahan Pelutan, Pemalang. (**)
Berita Lainnya :
