PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang masih memburu dua Warga Negara Asing (WNA) pelaku gendam atau hipnotis yang meresahkan masyarakat hingga viral di media sosial.
Dalam aksi kejahatan gendam itu, kedua WNA tersebut berhasil menggasak uang di kasir toko ritel NICESO di Jalan Jenderal Sudirman Kabupaten Pemalang sebesar Rp 950 ribu dengan modus menukar uang seri cantik.
Kepala Seksi Intelijen dan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang, Washono, menyatakan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan terkait kejahatan hipnotis yang merugikan toko ritel NICESO Kabupaten Pemalang itu.
“Belum ada laporan. Tapi giat kita sudah sampai monitor keberadaan WNA dimana.” ujarnya saat dikonfirmasi puskapik.com, Rabu (19/3/2025).
Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang pun belum bisa mengidentifikasi identitas sosok dua WNA pelaku gendam tersebut, sebagaimana foto yang beredar di media sosial. Namun, kata Washono, pihaknya akan terus mencari dua WNA itu.
“Karena dengan foto belum bisa identifikasi data. Kita pingin tangkap langsung.” kata Washono.
Belajar dari kasus kejahatan gendam yang terjadi ini, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang mengimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Pemalang untuk melapor jika mendapati WNA yang mencurigakan.
“Kemudian kepada pihak perhotelan untuk melaporkan setiap WNA yang menginap.” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Toko ritel NICESO di Kabupaten Pemalang jadi korban kejahatan hipnotis (gendam) oleh dua Warga Negara Asing (WNA) dengan modus tukar uang seri cantik. Keduanya berhasil gasak uang Rp 950 ribu.
Salah satu karyawan, Ibnu Fariyan (21), menuturkan, kronologi kejadian itu berawal saat toko ritel NICESO tempatnya bekerja di Jalan Jenderal Sudirman, Pemalang, kedatangan pengunjung dua WNA pada Senin (17/3/2025) sore.
“Ciri-cirinya satu orang agak gemuk, usia bapak-bapak. Satunya lagi sudah tua, rambutnya putih semua. Kalau diliat-liat itu dari ciri fisiknya WNA Timur Tengah.” tuturnya kepada puskapik.com, Selasa (18/3/2025). (**)
Berita Lainnya :
