PUSKAPIK.COM, Batang – Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) yang diinisiasi oleh Disdikbud Batang kembali hadir dengan lebih meriah. PKD adalah untuk mendorong para generasi muda untuk melestarikan budaya melalui tradisi yang leluhur kita telah wariskan leluhur.
Salah satunya adalah Perkumpulan Seni Musik Keroncong yang diberi Nama “Prajanada”. Pembina Musik Keroncong Prajanada Sutadi menyampaikan, berawal dari para senior Pegawai Pemda Kabupaten Batang sekitar Tahun 1970 mendirikan Perkumpulan Seni Musik Keroncong.
“Karena Personilnya sebagian besar adalah Aparat Pemerintah Daerah. Namun dalam perjalanannnya terjadi Pasang Surut dikarenakan Pensiun dan lain hal, sehingga pada tahun 1998 dirintis sendiri dengan Anggota Campuran antara Anggota Senior dan Generasi Kedua, kemudian mulai berkembang sesuai dengan perkembangan musik keroncong di Jawa Tengah,” katanya usai membawakan lagu saat Pagelaran PKD di Jalan Veteran Batang, Kabupaten Batang, Senin (2/12/2024) malam.
Baca Juga
Saat ini keroncong Prajanada memasuki Generasi Ketiga dimana Para Pemain Musiknya bukan lagi berasal dari Pegawai ataupun Aparat Pemda Batang, namun merekrut para Generasi Muda sehingga mereka dapat ikut menggemari Musik Keroncong.
Sutadi juga menyebutkan bahwa, Prajanada pernah Juara II Tingkat Jawa Tengah, Juara III Lomba Keroncong Tingkat Jawa Tengah pada masanya.
Ia berharap, dengan adanya PKD ini, semua generasi muda bisa untuk bisa menguri-uri budaya dan menghidupkan kembali serta menjaganya, agar budaya Indonesia yang asli terus lestari berkembang.
Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan Batang Selaku Pimpinan Prajanada Yulianto memberikan, apresiasi kepada Disdikbud dengan digelarnya PKD, yang mana ini merupakan sebuah ajang untuk menguri-nguri budaya bangsa, dimana salah satu tujuan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Oleh karena itu salah satu didalamnya adalah seni dan budaya. Budaya yang harus senantiasa kita lestarikan, salah satunya dengan penampilan musik keroncong kami tadi yang hampir punah, terutama di daerah Pantura semuanya mulai dari Jepara sampai dengan Brebes hanya ada dua diantaranya adalah Pekalongan dan Batang,” jelasnya.
Yulianto merasa senang, dengan adanya PKD harapannya untuk generasi muda yang tidak tahu musik keroncong, bisa menampilkan lagu-lagu keroncong dengan mengkolaborasikan musik yang saat ini ada.
“Walaupun bukan ruang asli, setidaknya sudah menampilkan dan mulai membuktikan kepada masyarakat, silakan lagunya apa saja,” tegasnya.
Oleh karena itu biar teman-teman musisi maupun dari generasi muda itu senantiasa mencintai musik, contohnya mencintai musik karena yang dinyanyikan bukan hanya langgamnya saja, tetapi campursari bisa dipadukan dengan musik keroncong. Serta lagu-lagu yang sekarang nge-hit boleh dikatakan dangdut dan sebagian besar diiringi dengan lagu-lagu keroncong. (**)
Baca Juga