PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Memperingati Hari Batik Nasional, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) setempat kembali menyelenggarakan Pekalongan Batik Night Carnival Tahun 2024 dengan tema Gempita Cahya Bhumi, berlangsung di Kawasan Budaya Jetayu Pekalongan. Pada karnaval batik ini menampilkan kombinasi kreasi kain batik khas Pekalongan dengan keindahan ikonik dari 4 benua di dunia yakni Asia+Australia, Eropa, Amerika, dan Afrika yang dikenakan oleh 38 peserta dari kategori SD, SMP, SMA, dan umum.
Plt Walikota Pekalongan, H Salahudin yang hadir membuka kegiatan tersebut, mengungkapkan bahwa, melalui kegiatan Pekalongan Batik Night Carnival yang rutin diadakan setiap tahunnya merupakan cara menyampaikan kepada seluruh dunia, bahwa Kota Pekalongan menjadi bagian dari Jejaring Kota Kreatif Dunia dan memiliki warisan budaya batik yang masih eksis.
“Pada acara karnaval batik pada malam ini, kami ingin kembali tegaskan bahwa, Kota Pekalongan mempunyai produk batik yang bisa dipakai seluruh masyarakat dunia dan bisa dikombinasikan dengan keindahan budaya manapun seperti Asia+Australia, Amerika, Eropa, Afrika,”ujarnya.
Salahudin berpesan kepada masyarakat khususnya yang bergelut di bidang perbatikan untuk terus melestarikan budaya batik sebagai warisan leluhur bangsa. Selain itu, ia juga mendorong kepada para pelaku industri batik untuk memperhatikan kesejahteraan para pekerja usaha batiknya.
“Sehingga, ketika kesejahteraan pembatik ini diperhatikan, maka anak-anak muda kita pun akan terus tekun untuk melestarikan budaya batik dan semakin banyak muncul regenerasi di bidang perbatikan,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono menjelaskan, Pekalongan Batik Night Carnival ini merupakan kegiatan atau event tahunan yang diselenggarakan oleh Dinparbudpora Kota Pekalongan sebagai rangkaian Hari Batik Nasional yang bertujuan melestarikan kebudayaan daerah, memberikan ruang kreasi kepada masyarakat Kota Pekalongan untuk berkreasi seni melalui media kain batik dan mempromosikan budaya lokal Kota Pekalongan khususnya batik agar semakin dikenal masyarakat luas.
“Tema Pekalongan Batik Night Carnival kali ini adalah Gempita Cahya Bhumi yang memiliki makna kemeriahan kilau cahaya yang menerangi seluruh alam jagat karya. Seperti diketahui bersama, bahwa Batik Kota Pekalongan sudah mendunia, terbukti dengan beberapa penghargaan yang telah diterima Kota Pekalongan khususnya dari UNESCO,”terang Sabaryo.
Sabaryo membeberkan, Pekalongan Batik Night Carnival ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu 10-11 Oktober 2024. Dimana, sehari sebelumnya yakni tanggal 10 Oktober 2024, para peserta karnaval batik sudah melalui proses tahap penjurian yang dilaksanakan di GOR Jetayu Kota Pekalongan dan dilanjutkan pada tanggal 11 Oktober 2024, mereka melaksanakan pawai kostum karnaval batik di Kawasan Budaya Jetayu. Ia menyebutkan, kegiatan ini diikuti 38 peserta. Rinciannya, 8 peserta dari kategori SD, 11 peserta kategori SMP, 5 peserta kategori SMA, dan 14 peserta dari kategori umum. Peserta karnaval ini akan memperebutkan Juara 1,2,3, Juara Favorite, serta Juara Kostum terunik untuk masing-masing kategori.
Selain itu, 29 orang kepala OPD se-Kota Pekalongan juga ikut berpartisipasi memeriahkan Pekalongan Batik Night Carnival 2024 dan memperebutkan best performance juara 1,2 dan 3. Dalam acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan drumband, seni musik dan tarian tradisional khas Pekalongan, seni dan budaya barongsai, dan atraksi kesenian Reog Batik Pekalongan.
“Semoga event Pekalongan Batik Night Carnival ini dapat terus terselenggara dan menyedot antusias masyarakat lebih banyak lagi ke depannya dan semakin meriah,”pungkasnya. (**)