PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Moga, Johan Kurniawan, pilih ‘mbedhal kandang’ menarik dukungan dari Mansur Hidayat, calon bupati yang diusung partainya dan membelot mendukung Vicky Prasetyo di Pilkada Pemalang 2024.
Johan mengambil keputusan ekstrem itu lantaran didorong hati nurani. Dirinya yakin, Vicky Prasetyo bakal punya gaya kepemimpinan yang berbeda dari Mansur Hidayat maupun Anom Widiyantoro. Pemalang, kata Johan, butuh sosok pemimpin yang egaliter macam Vicky.
“Iya, saya lihat ada yang beda dengan Mas Vicky. Kalau yang dua calon itu potongannya agak ningrat, saya enggak pengen punya pemimpin yang seperti itu. Saatnya rakyat Pemalang memiliki pemimpin yang membumi.” tuturnya kepada puskapik.com, Sabtu (28/9/2024).
Disamping gaya kepemimpinan, Johan juga menilai, visi dan misi pasangan Vicky Prasetyo – Mochammad Suwendi di Pilkada Pemalang 2024 ini jauh lebih realistis dibanding calon lainnya. Visi dan misi tersebut, menurut Johan tak muluk-muluk, namun relevan dengan kondisi Pemalang.
“Sebelumnya kalau Pilkada, saya enggak pernah lihat visi dan misi, jadi hanya karena ego sektoral. Tapi kali ini baru pernah saya lihat visi misi, yang benar benar dipikir dan konsepnya jelas ya memang nomor 1 (Vicky – Suwendi).” ungkapnya.
“Pemalang memang butuh revolusi dari segala bidang” imbuh Johan Kurniawan.
Dikatakan Johan, dirinya tak memiliki kedekatan apapun dengan Vicky Prasetyo. Keputusannya ini memang benar-benar murni dari hati nurani atas pandangan politiknya. “Tidak ada transaksional apapun, jadi ini memang dari hati. Sudah saatnya Pemalang revolusi.” ujarnya.
Johan Kurniawan pun mengajak rekan-rekan kader PDIP Kabupaten Pemalang untuk berani menjatuhkan pilihan dan dukungan politiknya sesuai hati nurani. Dirinya pun siap menerima segala konsekuensi atas keputusan ekstrem yang diambilnya ini.
“Saya pribadi tentu sudah menghitung dengan baik konsekuensi yang akan saya terima dan siap menerima segala konsekuensi yang diberikan oleh partai kepada saya.” tegasnya.