Dorong Kecintaan Terhadap Batik, Puluhan Siswa TK/RA Ikuti Lomba Nyolet

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Menyambut Hari Batik Nasional pada 2 Oktober mendatang, Museum Batik Pekalongan selama 3 hari kedepan akan mengadakan lomba pelajar. Dimulai lomba nyolet bagi pelajar TK/RA se-Kota Pekalongan pada Selasa (17/9/2024) bertempat di halaman Museum Batik setempat, di hari berikutnya dilanjutkan lomba tingkat SD/MI dan SMA/SMK/MA.

“Untuk mengimplementasikan apa yang sudah diberikan Unesco sebagai best practice pelestari budaya batik, kita wujudkan kegiatan nyata yaitu belajar membatik. Proses batik jangan sampai hilang ditelan zaman karena kalau bukan anak-anak kita siapa lagi yang akan melanjutkan,” kata Kepala Dinparbupora, Sabaryo Pramono melalui Kepala Bidang Pariwisata setempat, Retno Purnomo saat ditemui dalam kegiatan tersebut.

Ia melihat antusias yang sangat baik dari para peserta dan guru pendamping dalam mengikuti lomba tersebut. Lebih lanjut Retno berharap dengan adanya lomba ini muncul rasa kesenangan dan cinta kepada batik sehingga terdorong untuk mendalami batik dari usia dini.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Sementara itu, Tamakun salah satu juri lomba nyolet, melihat dari 50 peserta yang hadir diantaranya sudah piawai memadupadankan warna yang disediakan, meskipun disediakan warna terbatas yakni 4 warna, mereka mampu memainkan warna dan membuat gradasi yang cukup menarik.

“Meskipun peserta tahun ini tidak sebanyak tahun lalu, tetapi saya melihat potensi anak-anak yang berpartisipasi memiliki minat dan bakat di bidang ini, beberapa diantara mereka mampu menyolet lebih rapi dan tertata. Untuk indikator penilaiannya paling dasar adalah kontrol diri sehingga bisa menghasilkan karya yang rapi,” terangnya.

Lebih lanjut, salah satu guru pendamping RA Muslimat 02 Jenggot, Aliyah mengaku meskipun persiapan cukup singkat, 1 perwakilan lembaga pendidikannya antusias mengikuti lomba nyolet kali ini.

  1. “Menurut kami sebagai guru lomba ini sangat luar biasa karena bisa menambah kepercayaan diri, mengasah mental dan membuat mereka berani tampil, dan yang lebih utama adalah mengenalkan warisan budaya Kota Pekalongan yaitu batik,” tukasnya.

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!