PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Proses rehab pembangunan sejumlah ruangan di SMP Negeri 6 Kota Pekalongan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,8 milyar. Anggaran tersebut merupakan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.
Menurut Kepala SMP Negeri 6 Pekalongan, Qurratiani, rehabilitasi sejumlah ruangan di SMP Negeri 6 Pekalongan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Pekalongan Tahun 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.811.900.000,00. Adapun tanggal kontrak dimulai dari 5 Juli 2024 selama 135 hari kalender.
“Untuk rehab bangunan sisi Utara dan kelanjutan sisi Timur. Dimana, di tahun lalu sisi Timur baru rehab bagian atas dan Alhamdulillah tahun ini di bagian bawah diselesaikan dalam bentuk ruang belajar. Sementara, di sebelah Utara untuk bangunan laboratorium dan ruang belajar juga. Sehingga, dengan selesainya pekerjaan fisik rehab ruangan-ruangan tersebut pelayanan belajar mengajar bagi peserta didik di SMP kami akan terfasilitasi dengan sangat baik,” terang Ani, sapaan akrabnya.
Ani menyebutkan, untuk rehab ruangan belajar di sisi Timur bagian bawah ada 3 ruangan, sementara di sisi Utara ada 5 ruangan yang direhab dan dilengkapi dengan penguatan bangunan. Menurutnya, kondisi bangunan sebelumnya memang sudah kurang layak sehingga perlu dilakukan rehabilitasi.
“Target selesai September atau Oktober 2024 paling cepat. Semoga semuanya diberikan kelancar dan pembangunan bisa segera selesai sesuai spek dan target yang telah ditentukan agar bisa secepatnya dipakai peserta didik untuk proses belajar dan aktivitas pembelajaran lainnya,”pungkasnya.
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid didampingi jajaran Dinas Pendidikan Kota Pekalongan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pekerjaan fisik rehabilitasi dan pembangunan sejumlah ruang yang ada di SMP Negeri 6 Pekalongan, Senin (26/8/2024). Adapun sejumlah ruangan yang dibenahi pada SMP Negeri 6 tersebut yakni ruang kelas, perpustakaan, laboratorium sekolah, hingga sarana dan prasarana utilitas sekolah yang dikerjakan oleh penyedia jasa CV Pradipta Putra Mandiri.
Usai monev, Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf mengungkapkan bahwa, pekerjaan fisik sejumlah ruangan sekolah di SMP Negeri 6 Pekalongan ada peningkatan progress lebih cepat 13 persen dari target. Hal ini menunjukkan bahwa, adanya keprofesionalitasan dari penyedia jasa konstruksi sesuai dengan arahan yang ada di Surat Perjanjian Kontrak (SPK).
“Yang terpenting jangan sampai mepet selesainya atau melewati jadwal target yang telah ditentukan. Sebab, nanti akan berdampak negatif pada citra penyedia jasa konstruksi itu sendiri,”tutur Mas Aaf, sapaan akrabnya.
Mas Aaf mengaku bersyukur, dalam proyek pembangunan fisik ini, selama ini berdasarkan hasil pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kota Pekalongan termasuk satu satunya daerah di Jawa Tengah yang temuannya paling sedikit dibandingkan daerah-daerah lainnya di Provinsi Jawa Tengah.
“Sehingga, tidak menimbulkan kerugian negara dan kualitas bangunan juga sesuai dengan spek. Semoga capaian ini bisa menjadi semangat dan motivasi yang lebih lagi dalam mempertahankan maupun meningkatkan capaian ini ke depannya. Sebab, pembangunan-pembangunan ini manfaatnya juga akan dirasakan oleh masyarakat sendiri,”ungkapnya.