Warga Pekalongan Diminta Maksimalkan Bank Sampah dan TPS-3R

0
Pemkot Pekalongan mendorong masyarakat memiliha sampah sebelum dibuang ke TPA. FOTO/PUSKAPIK/YON

PEKALONGAN (PUSKAPIK) – Sebagai upaya mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Pemerintah Kota Pekalongan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan pengolahan sampah. Sejumlah program digalakkan DLH untuk mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengurangi sampah, salah satunya dengan memaksimalkan keberadaan Bank Sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS-3R).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Purwanti menyampaikan, sebanyak 104 ton sampah rumah tangga dihasilkan masyarakat setiap harinya. Menurutnya, bank sampah dan TPS-3R dioptimalkan untuk mereduksi sampah di tingkat hulu. Program ini terbukti efektif mampu mengurangi beban atau volume sampah yang terkirim di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga masyarakat juga tergugah kesadarannya dalam mengelola sampah.

“Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang. Untuk Bank Sampah Induk Kota Pekalongan letaknya di Kelurahan Kuripan, Kertoharjo,” kata Purwanti.

Total jumlah bank sampah yang telah terbentuk saat ini di bawah naungan DLH Kota Pekalongan hingga tingkat RW sebanyak 54 unit, tapi yang berjalan hanya 50%. Ada pula bank sampah yang didirikan oleh komunitas atau organisasi masyarakat peduli lingkungan, kelurahan, dan sekolah.

Purwanti menambahkan, gerakan pilah sampah dari rumah bisa mulai digencarkan. Sampah organik dan yang bisa didaur ulang dipilah dulu oleh masyarakat kemudian dikumpulkan ke bank-bank sampah. Di tempat itu, sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kardus dan lain-lain, bisa dijual.

Untuk keberadaan TPS-3R di Kota Pekalongan telah digagas sebanyak 21 tempat yang didalamnya juga terdapat proses pemilahan sampah. Jika program TPS-3R yang terdapat di pemukiman warga bukan sekedar tempat pembuangan sementara tetapi juga mengubah sampah menjadi kompos dan selama edukasi pemilahan sampah ini belum berhasil dilakukan masyarakat, beban TPA akan semakin berat.

Pengoptimalan keberadaan Bank Sampah dan TPS-3R ini harus terus disuarakan agar pemilahan sampah ini bisa berjalan baik di masyarakat. “Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang, meski tidak seutuhnya karena tetap akan ada sisa (residu) yang masuk ke TPA, paling tidak beban sampah di TPA ini akan ringan,” tutup Purwanti.(YON)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini