Pasca Insiden 6 ABK Pemalang Tewas di Perairan Bali, IMCAA dan SPPI Santuni Keluarga Korban

0

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Bantuan untuk keenam Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Pemalang yang tewas di perairan Bali masih terus mengalir. Kali ini bantuan datang dari asosiasi penyalur ABK dan serikat pekerja perikanan.

Indonesia Maritime Crewing Agents Association (IMCAA) bersama Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) menyambangi rumah keenam ABK yang diduga tewas akibat menghirup gas freon freezer itu, Senin 13 Februari 2023.

Mereka ingin memastikan kondisi keluarga para korban dalam keadaan baik sepeninggal anggota keluarganya, sebagai dukungan moril serta wujud solidaritas sesama pekerja kelautan.

“Hari ini kita kunjungi rumah saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Semoga kedatangan kami bisa mendatangkan senyuman mereka. Ini adalah bukti bahwa kita semua ini keluarga.” kata Hengky Wijaya, Ketua IMCAA.

Dalam kunjungan tersebut, IMCAA dan SPPI memberikan santunan untuk keluarga korban. Bantuan uang tunai Rp 3 juta yeng diberikan, kata Hengky, diharapkan dapat sedikit membantu ekonomi keluarga para korban.

“Duka mendalam tentunya turut kami rasakan saat mendengar musibah yang menimpa mereka bulan Desember (2022) lalu. Kami juga terus memantau kabar upaya pemulangan jenazah.” ujar Hengky.

“Semoga bantuan ini bisa membantu keluarga keenam almarhum, apalagi kita tahu para korban ini merupakan tulang punggung keluarga. Total bantuan yang kita berikan Rp 21 juta, masing-masing Rp 3 juta.” imbuhnya.

Internasional Maritime Crewing Agents Association (IMCAA) bersama Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) menyambangi rumah keenam ABK yang diduga tewas akibat menghirup gas freon freezer di perairan Bali, Senin 13 Februari 2023.FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

Saat menyambangi keluarga korban, pengurus IMCAA dan SPPI turut didampingi tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama wilayah sekitar, Ustadz Subandi Syuhada. Rombongan juga diterima dan dikawal perangkat desa setempat.

“Solidaritas teman-teman pelaut ini luar biasa, sejak awal terjadinya musibah hingga sekarang mereka tetap hadir. Seperti IMCAA dan SPPI ini, semoga bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas.” ungkap Subandi Syuhada.

Sementara itu salah satu keluarga korban, Ani Khafiyah, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mengulurkan bantuan dan terus menunjukan kepeduliannya sejak musibah itu menimpa keluarganya akhir Desember 2022 lalu.

“Alhamdulilah, saya maturnuwun (terima kasih) sekali atas bantuan yang diberikan, bisa untuk tambah-tambah selamatan kematin dan membantu ekonomi keluarga saya, sekali lagi terima kasih.” ujar istri Almarhum Rosyid itu.

Selain menyantuni keluarga enam ABK yang tewas di perairan Bali, IMCAA dan SPPI juga menyantuni keluarga satu ABK asal Kelurahan Sugihwaras, Unting Kalian (39) yang tewas di disekitar perairan Sumatera akibat sakit.

Sebagai informasi, insiden tewasnya enam ABK asal Kabupaten Pemalang saat melaut di perairan Bali terjadi pada Senin 19 Desember 2022. Mereka diduga tewas akibat menghirup gas freon ruang pendingin penyimpanan ikan di dalam kapal.

Dari enam ABK yang meninggal dunia itu lima diantaranya merupakan warga Kelurahan Sugihwaras. Sedangkan satu sisanya warga Desa Lawangrejo Kecamatan Pemalang.

Berikut data enam ABK asal Kabupaten Pemalang yang meninggal dunia :

1. Carmadi (48), Tanjungsari RT 01 RW 05 Kelurahan Sugihwaras, Pemalang.
2. Takhroni (63), RT 02 / 016 Kelurahan Sugihwaras, Pemalang
3. Selamet Waluyo (20), Jalan Brigjen Katamso RT 01 RW 015 Kelurahan Sugiwaras, Pemalang.
4. Tosa Hasanudin (24), Krasak RT 02 RW 016 Kelurahan Sugihwaras, Pemalang
5. Zoni Irham Romadhoni (23), Sugihwaras RT 01 RW 06 Kelurahan Sugiwaras, Pemalang.
6. Rosid, Desa Lawangrejo, Pemalang

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini