PUSKAPIK.COM, Pemalang – Puluhan pasangan nikah siri di Kabupaten Pemalang menjalani sidang itsbat nikah terpadu oleh Pengadilan Agama setempat. Kini perkawinan mereka telah sah dan diakui oleh negara.
Sidang itsbat nikah terpadu ini digelar pemerintah dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke-448. Total ada 45 pasangan suami-istri yang menjalani sidang di Pendopo Kantor Bupati Pemalang itu.
Ketua Pengadilan Agama Pemalang, Asrori, menjelaskan, sidang itsbat nikah ini mengesahkan pernikahan-pernikahan siri yang tak memiliki kekuatan hukum. Melalui itsbat nikah, pernikahan mereka diakui negara.
“Anak mereka itu sebelumnya enggak punya akta kelahiran, bahkan ada yang umurnya 57 tahun sudah punya cucu, tapi belum sah. Hari ini kita sah-kan. Mereka berhak mendapat akta kelahiran.” ujar Asrori.
Itsbat nikah terpadu, kata Asrori, merupakan kolaborasi antara Pengadilan Agama Pemalang, Disdukcatpil Pemalang, dan Kemenag Pemalang. Seluruh pasangan peserta itsbat nikah terpadu ini tak dipungut biaya.
“Peserta itsbat nikah ini dari Kecamatan Watukumpul dan Kecamatan Belik. Semoga seluruh peserta bisa di-sahkan.” ungkap Asrori.
Sementara itu Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, menyebut, setidaknya ada dua manfaat dari sidang itsbat nikah terpadu yaitu terhindar adanya fitnah dan mendapat legalitas atas perkawinan.
“Saya berharap kedepan kita bisa mengitsbatkan pasangan lebih banyak lagi, kita sah-kan pasangan-pasangan yang nikah di bawah tangan (siri).” ujar Mansur.
Mansur menegaskan, maraknya pernikahan siri juga akan menjadi fokus penanganan Pemerintah Daerah Pemalang. Melalui kolabirasi antar lembaga pemerintah, Mansur berharap, angka pernikahan di Kabupaten Pemalang bisa ditekan.
“Jadi agar masyarakat menikah itu benar-benar serius, sanggup untuk nikah. Harus ada pendidikan mengenai pernikahan.” tandasnya.
Seusai menjalani sidang itsbat nikah dan dinyatakan sah, puluhan pasangan nikah siri itu diarak berkeliling Alun-alun Kabupaten Pemalang dengan becak. Plt Bupati Mansur Hidayat dan sang istri Shanti Rosalia turut dalam rombongan.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
