Ngadu ke Wakil Ketua DPRD Jateng, Atlet Pemalang : Anggaran dan Pra Sarana Minim!

0

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Atlet-atlet di Kabupaten Pemalang mengeluhkan minimnya anggaran pembinaan atlet hingga pra sarana olahraga. Keluh kesah itu mereka tumpahkan saat bertemu dengan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sukirman.

Salah satunya Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Pemalang, Muzaki. Dirinya mengungkapkan, Kabupaten Pemalang sejatinya memiliki segudang kader atlet beprestasi. Namun saat memasuki jenjang dewasa, atlet-atlet cilik berprestasi itu perlahan menghilang.

Menurut Muzaki, kurangna perhatian dan pembinaan pemerintah daerah menyebabkan atlet eksodus. Ini tak lain merupakan pengalaman pribadinya selaku salah satu tokoh pencak silat di Kota Ikhlas. Muzaki menyayangkan persoalan klasik itu belum juga teratasi.

“Anak saya waktu SMA juara dunia silat pak, tapi setelah dewasa dia diambil D.I. Yogyakarta. Ya karena enggak diperhatikan.” ungkapnya dalam Sosialisasi Non Perda bertajuk Mewujudkan Insan Olahraga yang Inovatif, Berkarakter, dan Berprestasi di Django Food & Drink, Kamis 24 November 2022.

Dalam kesempatan itu, Muzaki juga meminta Ketua KONI Pemalang, Nugroho Budhi Raharjo dan Kabid Pemuda dan Olahraga Disparpora Pemalang, Sutanto yang hadir menjadi narasumber. Agar membenahi sistem pengelolaan dunia olahraga di Kabupaten Pemalang.

“Tolong Disparpora dan KONI jenjang pembinaannya jangan terputus, Disparpora jangan hanya ngurusi pelajar dan KONI juga jangan mengurusi dewasa. Sebetulnya ringan, usul saya atlet berprestasi tingkat provinsi diberi beasiswa, agar tetap betah di Pemalang.” kata Muzaki.

Selain mempersoalkan minimnya anggaran sebagai pembinaan, sejumlah pengurua cabang olahraha (Cabor) juga mengeluhkan minimnya sarana olahraga di Kabupaten Pemalang. Hanya beberapa cabor yang secara khusus terfasilitasi gedung olahraga dari pemerintah daerah.

Menanggapi hal ini, Sukirman menyebut, lemahnya pembangunan dunia olahraga di Jawa Tengah memang perlu dievaluasi secara menyeluruh. Salah satu faktornya adalah minimnya anggaran. Padahal, anggaran untuk pembinaan ini sangat berdampak bagi prestasi insan olahraga.

“Tahun 2023 Pemprov Jateng hanya mengalokasikan anggaran olahraga Rp 60 miliar. Keterbatasan ini mestinya disiasati dengan menggandeng perusahaan besar agar memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk cabor, atau mereka menjadi bapak asuh cabor.” jelasnya.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun mengaku miris melihat kondisi ini. Padahal, kata Sukirman, atlet adalah profesi kedua yang mampu menaikkan bendera Merah Putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya di kancah internasional setelah Presiden.

“Dalam konteks sosialisasi ini, peran saya sendiri bukan untuk memfasilitasi penjenengan semua, tetapi saya sebagai wakil dari panjenengan akan berupaya mendorong pemerintah (eksekutif) agar membuat kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada dunia olahraga, khususnya atlet.” tegasnya.

Lebih lanjut, Sutanto memastikan, Disparpora Pemalang tengah menginventarisir lokasi-lokasi sarana olahraga untuk dilakukam pembangunan maupun renovasi. “Nanti tahun 2023 Kolam Renang Olympic Widuri kita perbaiki. Rencananya sarana olahraga juga akan dibuatkan Unit Pengelola Teknis (UPT) tersendiri.” jelasnya.

Sementara itu, Nugroho Budhi Rahardjo, menerangkan, penyelenggaraan olahraga di Kabupaten Pemalang bisa berjalan dengan baik dengan menata ulang sistem pengelolaannya. Dimana tiap cabang olahraga bisa dinaungi organisasi dengan baik dan tertata.

“KONI itu menaungi olahraga prestasi, kemudian ada KORMI yang menanungi olahraga rekreasi, dan NPCI olahraga para penyandang disabilitas. Jadi ini harus sesuai tupoksinya dan bersama-sama membangun olahraga di Kabupaten Pemalang.” jelasnya.

Ketua Panitia Penyelenggara, Heru Kundhimiarso, mengungkapkan, tema yang diangkat dalam sosialisasi ini merupakan upaya agar kedepannya dunia olahraga menjadi isu seksi yang dibahas di tataran eksekutif dan legislatif Provinsi Jawa Tengah untuk mensejahterakan para atlet dan secara umum memajukan olahraga.

“Saya sendiri juga memiliki pengalaman pahit sebagai atlet offroad, di Fornas VI Palembang kemarin saya menjadi satu-satunya atlet offroad yang mewakili Pemalang, mewakili Jawa Tengah mendapat medali emas. Tapi nol apresiasi dari pemerintah daerah.” tuturnya.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini