Duh! Tangan dan Kaki Pria Depresi yang Nangkring di Pohon Pinus Hutan Pemalang Membengkak

0

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Tangan dan kaki pria depresi yang belasan hari nangkring di atas pohon setinggi 20 meter di Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang mulai membengkak. Tim Rescue masih kebingungan mengevakuasinya.

Hingga sore hari ini, Jumat 14 Oktober 2022, upaya evakuasi pria asal Pekalongan bernama Lukman yang memanjat pohon pinus di Hutan Pinus Blok Sirawa atau Blok 3310 Desa Banyumudal itu masih terus dilakukan oleh Tim Rescue.

Bahkan Kepala Satpol PP Pemalang, Raharjo, ikut terjun bersama Tim Rescue dalam upaya penyelamatan tersebut. Namun, hingga pukul 17.00 WIB upaya evakuasi pria depresi itu masih belum membuahkan hasil.

“Kita hentikan dulu karena membahayakan Mas Lukman. Sudah kita usahakan naik ke atas pohon, tapi Mas Lukman malah tambah naik ke pucuk.” ungkap Raharjo, kepada puskapik.com.

“Kita khawatir barangkali dia lompat. Dibawah perlu ada persiapan safety (keamanan) yang lebih maksimal.” imbuhnya.

Raharjo menuturkan, kekuatan fisik Lukman masih tampak normal. Ia menduga saat malam Lukman turun ke bawah untuk mengisi perut dengan makanan dan minuman yang ditaruh warga sekitar di bawah pohon.

“Kekuatan fisik masih bagus, tapi tangan dan kaki sudah mulai bengkak.” tuturnya.

Rencananya, Tim Rescue bakal kembali mendatangkan pihak keluarga dengan harapan Lukman bersedia turun, meski sebelumnya cara tersebut sudah dilakukan dan hasilnya nihil.

Diberitakan sebelumnya, Kamis 13 Oktober 2022, sudah belasan hari pria asal Pekalongan yang memanjat pohon pinus setinggi 20 meter di Desa Banyumudal, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, belum mau turun.

Berbagai upaya sudah dilakukan Tim Rescue dan aparat pemerintah setempat untuk membujuk pria bernama Lukman itu agar mau turun dari atas pohon, termasuk mendatangkan keluarganya.

Tim Rescue dan aparat pemerintah setempat membawa keluarga Lukman ke hutan pinus Blok Sirawa atau Blok 3310 Desa Banyumudal, tempat dimana Lukman nangkring di atas pohon.

“Kemarin kita ajak pihak keluarga, Mas Nur Fatoni dan temannya ke Blok Sirawa, Blok 3310. Tapi sampai jam 18.30 WIB belum mau turun,” tutur Umroni, Camat Moga, Kamis 13 Oktober 2022.

Kesulitan komunikasi menjadi kendala upaya penyelamatan Lukman. “Terakhir komunikasi dengan Mas Nur Fatoni, katanya (Lukman) mau turun kalau (situasi) sudah sepi,” ungkap Umroni.

Herannya, Lukman mampu bertahan belasan hari di atas pohon tanpa makan dan minum. Diperkirakan, sudah 13 hari Lukman nangkring di atas pohon. Pasalnya saat ditemukan Senin lalu, ia disebut sudah 9 hari di atas pohon setinggi 20 meter itu.

“Saksi mata pertama lihat Lukman lewat depan rumahnya dengan baju yang sama itu sudah sekitar satu minggu lalu, berarti sudah 9 hari ini.” kata Ardian Firdos, Korlap Tim Rescue, Senin 10 Oktober 2022 lalu.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini