Wow! Seniman di Brebes Buat Patung Super Mungil, Ditawar Ratusan Juta

0

PUSKAPIK.COM, Brebes – Bagi para pematung, membuat arca mungkin menjadi hal yang biasa. Tapi apa jadinya jika patung itu berukuran super mungil, seperti hasil karya Bimo Waluyo (38) ini.

Seniman asal Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes itu berhasil membuat takjub siapa saja yang melihat karya patung atau arca Borobudur dari tangannya yang berbekal alat dan bahan sederhana.

Bahkan sangking mungilnya, arca Buddha karya pria 38 tahun ini hanya bisa dilihat secara jelas dan detail menggunakan kaca pembesar atau lup, karena ukurannya yang tak lebih dari 3 sentimeter.

“Arca ini saya buat dengan ukuran satu banding seratus (1:100),” jelas Bimo kepada puskapik.com, sambil menunjukan hasil karyanya, Minggu 2 Oktober 2022.

Bimo membuat patung mungil itu dari batu fosil yang gampang diukir karena karakternya yang tidak terlalu keras. Ia biasa mencari batu untuk bahan patungnya itu di sungai.

“Ngukirnya pakai pisau cutter biasa, alat bantu lainnya paling jarum pentul. Ngukirnya langsung tanpa lup, jadi ya memang harus teliti.” tuturnya.

Dalam sehari, Bimo bisa membuat 5 buah arca borobudur itu. Saat ini Bimo tengah membangun miniatur borobudur lengkap dengan struktur kamadhatu (kaki candi) hingga arupadhatu (atas candi).

“Saya lagi buat sepaket dari kamadhatu, rupadhatu (badan candi), sampai arupadhatu. Tapi masih proses, baru sampai di rupadhatu.”

“Sudah ada yang menawar Rp 500 juta tapi belum saya lepas, karena memang belum selesai. Kalau saya lepas, berarti saya gagal.” terangnya.

Bimo sendiri sudah menekuni kerajinan ini sejak 2003 silam. Awalnya Bimo hanya iseng membuat kerajinan dari batu saat sedang camping (berkemah) bersama teman-temannya.

“Awalnya iseng dari komunitas camping, lagi nganggur terus kita ke sungai, ambil batu dan kita ukir pakai pisau lipat,” tuturnya.

Selain membuat patung, Bimo Waluyo juga biasa menerima pesanan liontin maupun gantungan kunci dari batu.

“Biasanya ukiran nama pemesan. Kalau gantungan kunci ya sehari bisa buat 50 pieces. Pernah juga ada yang pesan dari luar negeri, Kuwait.” katanya.

Bimo bersama perajin patung mungil lainnya sempat tergabung dalam satu komunitas, namun sudah bubar tahun 2021 lalu. “Hasil karya kita maksimal 15 sentimeter.” ungkapnya.

Karena keunikannya, karya-karya Bimo Waluyo juga pernah dipamerkan dalam acara pameran di berbagai daerah seperti Bali, Jakarta, bahkan mancanegara seperti Australia.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini