Ganjar Pranowo Jelaskan Early Warning System Kepada Warga Tegal

0
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo jelaskan EWS kepada warga Dukuh Duren RW 2 Dermasuci, Pangkah, Tegal. FOTO/DOK.HUMAS PEMPROV JATENG

TEGAL (PUSKAPIK) – Memanfaatkan tumpukan batu sebagai panggung darurat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi penjelasan pemanfaatan early warning system pada masyarakat Dukuh Duren RW 2 Dermasuci, Pangkah, Tegal, Selasa (7/1/2020). Desa yang terletak di daerah perbukitan tersebut jadi salah satu yang masuk kategori rawan bencana longsor di Kabupaten Tegal.

“Kalau ada bunyi wiu wiu wiu segera lari. Barang paling penting saja yang dibawa. Almari kasur motor tinggal,” kata Ganjar yang didampingi Kepala Desa Dermasuci dalam siaran pers yang diterima wartawan, Selasa (7/1/2020).

“Mulai sekarang, sertifikat tanah, ijazah, perhiasan dan surat penting lain dijadikan satu di kantong plastik atau tas. Begitu bunyi keras itu keluar, tas itu diambil dan langsung lari ke masjid,” kata Ganjar.

Di desa tersebut sejak enam bulan lalu terpasang early warning system longsor yang dilengkapi pengukur curah hujan. Selain itu juga telah ada jalur evakuasi dan tanah lapang sebagai titik kumpul. Ganjar mengatakan masyarakat perlu diberi penjelasan agar sigap terhadap bencana.

“Kita ada bencana kok, bahkan di hampir setiap kabupaten kota. Kita dilapori dan kita tangani. Mudah-mudahan tidak besar sehingga ini bisa kita tangani,” katanya.

Kesiapsiagaan menghadapi bencana di Jawa Tengah, lanjut Ganjar, telah terlihat ritmenya sejak musim kemarau kemarin. Bukan hanya Pemerintah Provinsi, namun juga kabupaten dan kota.

“Ritmenya sudah terlihat sejak musim kemarau apa yang dilakukan. Sekarang tinggal mendistribusikan informasi paling aktual,” katanya.

Ganjar juga memaparkan daerah yang berpotensi hujan lebat dan rawan longsor itu berada di daerah punggungan Jawa Tengah atau di daerah Kedu. Bahkan menyebar ke sisi utara, nyerempet wilayah Tegal, Pekalongan, Brebes bagian selatan.

“Ini kita minta siaga. Juga beberapa daerah cekungan langganan banjir juga pasti kena banjir. Umpama Kayen, itu daerahnya memang di cekungan dan sedimentasinya belum dibereskan. Maka tadi malam teman-teman dari Pati menyelesaikan itu dan alhamdulilah airnya sudah surut,” jelasnya. (FM)