‘Bapak’ Kakean Polah

0

ANAK polah, Bapak kepradah. Lazimnya begitu. Tapi sialnya, yang terjadi di Pemalang justru sebaliknya. Loh kok bisa?

Bupati ibaratnya Bapak, rakyat sebagai anaknya. Bupati-ne kakean polah (banyak tingkah), pada akhirnya menimbulkan dampak yang harus ditanggung rakyatnya.

Gaduh, gaduh dan gaduh lagi. Dagelan, dagelan, dagelan tak ada henti. Entah apa yang ada di isi kepala Mas Bupati, sampai kebijakannya selalu menimbulkan kontroversi.

Perubahan yang dijanjikan bukan cuma isapan jempol, tapi sudah masuk kategori janji palsu alias bullshit! Setahun lebih memimpin Pemalang bukannya kota ini menjadi lebih baik, justru sebaliknya.

Kemiskinan ekstrem, jual beli jabatan, jual beli proyek, jalan bodol (rusak), kinerja birokrasi yang makin amburadul, kegaduhan politik antar eksekutif dengan legislatif, dan masih banyak persoalan lainnya.

Lalu bagaimana kita sebagai rakyat menyikapinya dengan kondisi seperti ini?

Nasi sudah jadi bubur, sepolah apapun Mukti Agung Wibowo, dia adalah Bupati Pemalang saat ini. Nah, sebagai rakyat, kita teruslah bersuara mengkritisi kebijakan rezim Agung ini, menggonggong sekeras-kerasnya, dengan caranya masing-masing, apapun, sebisanya, termasuk bersuara di media sosial.

Apa itu berpengaruh? Tentu ada! Setidaknya mempengaruhi opini publik, supaya yang benar tersampaikan benar, yang salah tersampaikan salah. Syukur-syukur ikut mempengaruhi untuk merubah kebijakan.

Seperti yang terjadi hari ini. Bupati Agung yang awalnya ngotot, wangkot tak mau mencopot “Pemalang Aman” lalu kembalikan “Pemalang Ikhlas” akhirnya “takluk” dengan desakan rakyat.

Bupati sudah memutuskan kembali memasang motto “Pemalang Ikhlas” di gapura-gapura batas kabupaten dan titik lainnya.

Selalu ada hikmah di setiap kejadian. Begitu kata pepatah. Dari kegaduhan ‘Pemalang Ikhlas’ vs ‘Pemalang Aman’, setidaknya Anggota DPRD alias Wakil Rakyat berani bersuara, jadi penyambung lidah rakyat, pengawal aspirasi. Aksi boikot rapat paripurna adalah pembuktiannya.

Soal lainnya, setidaknya publik (baca: rakyat) makin paham, siapa Mukti Agung Wibowo yang sebenarnya dan bagaimana kinerjanya. Sehingga, ini tentu akan jadi catatan serius jika pada tahun 2024 nanti, Mukti Agung Wibowo kembali mencalonkan diri sebagai bupati.

Karena hidup adalah pilihan, maka pilihan kita nanti adalah; masih mau lanjut dan memilih kembali Mukti Agung Wibowo atau katakan dengan tegas dan kabarkan kepada seluruh wong Pemalang- “Cukup Satu Periode”‘ #2024GantiBupati

Jangan terlalu serius bacanya. Sruput kopinya ☕️

 

Opini oleh : Heru Kundhimiarso, Pemimpin Umum Puskapik.com

*Opini dan isi materi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini