PUSKAPIK.COM, Pemalang – Dikuranginya alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Pemalang disebut menjadi penyebab kelangkaan pupuk saat ini. Petani musti bersiap dengan pencabutan pupuk subsidi per-tanggal 30 Juni 2022.
Itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Wahadi, saat ditemui Puskapik.com di ruang kerjanya, Kamis 23 Juni 2022.
“Tahun ini Pemalang hanya dapat alokasi pupuk urea subsidi 74 persen dari rencana kebutuhan dan kalau pupuk phonska itu hanya 35 persen dari rencana kebutuhan.” ujarnya.
Wahadi merinci, besarnya alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Pemalang tahun 2022 yaitu pupuk urea sebanyak 24.092 ton dan pupuk phonska 10.228 ton.
Dituturkan Wahadi, Kementerian Pertanian bidang Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian juga bakal mencabut subsidi pupuk per-tanggal 30 Juni 2022 mendatang.
“Termasuk yang dicabut itu SP36, ZA, dan pupuk organik cair.” jelasnya.
“Sehingga kebutuhan pupuk subsidi tidak tercukupi, mau tidak mau petani membeli pupuk non-subsidi yang harganya 3 kali lipat.” imbuh Wahadi.
Melihat persoalan ini, Dinas Pertanian Pemalang menyarankan para petani untuk mulai menggunakan pupuk organik yang harganya relatif lebih murah.
“Pupuk organik itu kan menyuburkan tanah, harganya juga murah.” jelas Wahadi.
Dikatakan Wahadi, saat ini Kabupaten Pemalang juga tengah menggodok peraturan daerah (Perda) tentang Pertanian Organik. “Nanti ada 2 pilihan, pupuk non-subsidi yang mahal atau pupuk organik.” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kamis 23 Juni 2022, Kelangkaan pupuk subsidi membuat petani di Kabupaten Pemalang menjerit. Mereka terpaksa merogoh kocek lebih tinggi untuk menjaga tanamannya tetap subur.
Disamping kelangkaan, minimnya jatah pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah juga dikeluhkan. Kondisi ini disiasati dengan mengurangi jadwal pemupukan.
“Iya disini lagi susah dapat pupuk, walaupun pakai kartu tani tapi dari distributor itu agak sulit.†tutur Ramidi (53) petani di Desa Taman Kabupaten Pemalang kepada Puskapik.com.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
