Hubungkan Bisnis Dunia Nyata dan Kripto, Market Analyst GK Invest Sebut Vidy Coin Miliki Nilai Plus

0

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Pengamat bursa Market Analyst GK Invest, Lukman Haqeem, menyebut Vidy Coin menjadi salah satu aset digital yang memiliki kesiapan untuk menyambut masa depan.

Sebagai aset digital, kata Lukman, Vidy Coin memiliki potensi menjadi salah satu alat pertukaran masa depan, karena Vidy Coin memiliki ekosistem yang menjadikannya unggul diantara kompetitornya.

“Karena Vidy Coin memiliki kelebihan yang mampu menciptakan ekosistem yang menghubungkan bisnis dunia nyata dengan dunia digital,” terangnya di Jakarta, dikutip dalam press release Minggu 8 Mei 2022.

Ekosistem Vidy Coin ini tak hanya menjadi pembeda, tapi juga menjadi keunggulannya diantara Kripto pada umumnya. Hal ini juga yang menjadikan Vidy Coin memiliki kesiapan menyambut perubahan global dimasa depan.

“Tidak seperti sebagian besar kripto yang ada saat ini yang sama sekali tidak ada ekosistemnya dan bahkan banyak yang sifatnya Fear of Missing Out (FOMO) saja,” kata Lukman.

Dalam dunia investasi, FOMO didunia saham juga terjadi di dunia kripto. FOMO adalah situasi dimana secara psikologis sesorang menjadi mudah takut ketinggalan akan peluang besar yang sedang tren dalam peride waktu tertentu.

Fomo ini akan membuat seseorang jadi mengambil keputusan tanpa melakukan analisis yang matang.

“Contoh, banyak orang yang beli Kripto karena FOMO ini seperti karena terpengaruh popularitas dari figur publik yang menjadi developer coin tersebut. Tetapi, setelah launching kan tidak ada kegiatan,” terang Lukman.

Pengamat bursa Market Analyst GK Invest, Lukman Haqeem.FOTO/PUSKAPIK/DOK.PRIBADI

Sebelumnya, kasus serupa terjadi pasca Elon Musk mengganti foto profil Twitternya menjadi bermacam gambar koleksi NFT Bored Ape. Dampaknya, nilai ApeCoin yang melesat.

“Sejauh ini tak jelas apakah aksi Musk ini dilakukan karena benar-benar membeli NFT Bored Ape ?,” ungkapnya.

Meski begitu, aksi Musk ini membuat nilai tukar aset kripto melesat lewat kicauan Twitternya. Dari sumber yang ada, nilainya melesat 19% menjadi USD 17,64, hanya dalam waktu satu jam setelah Musk mengganti foto profilnya.

“Jadi, aktivitas FOMO ini akan berpengaruh pada pergerakan pasar. Karena sebagian besar pembelinya terjebak untuk membelinya hanya karena mengikuti tren atau terpengaruh oleh aksi tokoh tertentu tanpa melakukan analisis,” paparnya.

Selain itu, menurut Lukman Haqeem, jika kripto yang dibeli hanya berdasarkan tren maka bisa nyangkut pada level harga yang tertinggi. Akibatnya, kemungkinan besar akan sulit untuk menjualnya kembali.

“Pada situasi tersebut, maka butuh waktu untuk mendapatkan harga normal kembali. Tak jarang, fenomena FOMO ini justru berdampak merugikan,” jelasnya.

Masalahnya, imbuh Lukman Haqeem, banyak pihak tidak memahami hal ini. Akibat ketidak pahaman ini, banyak orang keliru mengambil keputusan dan mengalami kerugian.

“Publik harus tau hal-hal seperti ini. Dengan begitu, tidak keliru dalam memberi penilaian dan keputusan ditengah banyaknya problem intetas yang melakukan kegiatan investasi ilegal,” tandas Lukman.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini