Kisah Mbah Slamet Melestarikan Bungbak, Alat Musik Khas Pulosari Pemalang

0

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kabupaten Pemalang memiliki beragam seni dan budaya tradisional yang ciamik. Selain dikenal dengan Tari Selendang Pemalang dan Jaran Ebeg, rupanya Kota Ikhlas juga memiliki alat musik tradisional bersuara merdu.

Adalah Bungbak, alat musik tradisional yang terbuat dari bambu gombong. Alat musik ini menghasilkan suara merdu dari senar kulit bambu itu sendiri. Cara memainkannya dipukul menggunakan stik bambu.

Sekilas, penampakan bungbak ini mirip dengan alat musik Keteng-keteng khas Suku Karo, Sumatera Utara. Namun, perbedaannya ada di letak lubang sumber bunyi. Suara yang dihasilkan pun berbeda.

Bungbak kini dilestarikan dan dikembangkan Mbah Slamet, pelaku seni di Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Menurut Slamet, bungbak merupakan alat musik warisan nenek moyangnya.

“Jadi bungbak ini sempat menghilang, saya mulai lestarikan sejak 6 tahun lalu. Waktu itu hanya bungbak, belum dikembangkan.” terangnya, Selasa 5 April 2022.

Dahulu, kata Slamet, bungbak digunakan sebagai media ritual nenek moyang. Dirinya pun memiliki kisah unik saat mulai melestarikan bungbak. Bahkan kisahnya itu lekat dengan hal mistis.

Kepada Puskapik.com, Slamet mengungkapkan, kala itu dirinya merasa dituntun untuk membawa Bungbak ke puncak Gunung Slamet. Namun ditengah perjalanan terjadi sesuatu hal yang diluar nalar.

“Disana saya berujar, kalau memang alat musik ini dari nenek moyang Pemalang harusnya ini bunyi, dan benar, bunyi sendiri.” ungkapnya.

Kini, Slamet mengembangkan alat musik tersebut dengan wujud serupa sebagai pendamping. Alunan musik bungbak pun makin indah dan mampu membuai siapa saja yang mendengarnya.

“Sekarang saya buat gembong, kentrong, kentring, kentrung, kentong. Alat musik ini buat mengiringi kidungan, sholawatan, terus lagu-lagu tradisional. Saya juga buat lagu Pemalangan,” tuturnya.

Belakangan, bungbak acap kali tampil dalam acara besar. Beberapa waktu lalu, bungbak juga mengisi acara Hari Ulang Tahun Kabupaten Pemalang ke-447. Bungbak dikolaborasikan dengan Angklung Mang Udjo dari Bandung.

Slamet berharap, bungbak akan terus dilestarikan. Menurut Slamet, perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk mengenalkan alat musik khas Pemalang ini kepada masyarakat luas.

“Seperti mulai dikenalkan dari anak-anak SD, begitu, agar mereka tahu Pemalang itu punya alat musik, jadi terus dilestarikan.” ujarnya.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini