BNPT Cegah Radikalisme dan Terorisme di Pemalang

0

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menggelar dialog kebangsaan di Kabupaten Pemalang untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme, serta memperkuat komitmen masyarakat terhadap konsensus dasar Indonesia.

Silaturahmi dan dialog kebangsaan dalam rangka menangkal paham radikal terorisme untuk Indonesia damai dan sejahtera oleh BNPT RI itu digelar di Pendopo Kantor Bupati Pemalang, Selasa 15 Maret 2022.

Acara tersebut dihadiri jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Pemalang, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Civitas Academika, Pelajar, hingga Eks narapidana kasus terorisme (Eks Napiter).

Dialog dinarasumberi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjend TNI Nisan Setiadi, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Akhmad Nurwakhid, Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani, dan Bupati Mukti Agung Wibowo.

Mayjend TNI Nisan Setiadi mengungkapkan, tugas dari BNPT adalah melakukan pencegahan yang meliputi kesiapsiagaan nasional, kontra ideologi, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi. Itu sesuai Undang-Undang nomor 5 tahun 2018.

“Kegiatan ini adalah salah satu kontra ideologi, bagaimana kita menanamkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Bahwa kita harus komitmen dengan empat konsensus dasar yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” jelasnya.

Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat. Agung menegaskan Pemkab Pemalang akan terus berupaya melakukan pencegahan terhadap paham radikalisme dan terorisme.

“Ini luar biasa, ini membuka mata kita tentang intoleransi dan radikalisme, kita harus waspada dan mencegah hal-hal tersebut. Visi kami salah satunya ‘agamis’, melalui forum kerukunan umat beragama (FKUB) itu akan kita tingkatkan lagi,” ujarnya.

Dalam sesi dialog kebangsaan, sejumlah eks napiter yang hadir turut menceritakan bagaimana mereka terjerumus dalam paham radikal terorisme hingga akhirnya kembali ke pangkuan NKRI. Mereka diantaranya Yusuf (Semarang) dan Tedjo Hadibroto (Pemalang).

“Untuk generasi muda jangan sampai terpapar paham radikalisme terorisme. Perlu diwaspadai, media sosial sangat berperan aktif dalam perekrutan ikhwan-ikhwan ‘yang terpapar'” ujar Tedjo Hadibroto.

Tedjo juga meminta kepada BNPT agar merangkul para eks napiter agar tak kembali ke masa lalunya. Karena dikhawatirkan eks napiter masih memiliki ideologi radikal terorisme.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini