Geruduk Pendopo, AMPERA Tuntut Bupati Pemalang Mundur

0

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Aliansi Masyarakat Pemalang Raya (AMPERA) menggeruduk kantor Bupati dalam HUT Kabupaten Pemalang ke-447. Mereka menuntut Bupati-Wakil Bupati Pemalang, Agung-Mansur, mundur dari jabatannya.

Dibawah teriknya matahari, Senin 24 Januari 2022, ratusan massa aksi AMPERA yang terdiri dari komunitas seni, anak jalanan, laskar patih sampun, serta berbagai elemen masyarakat lainnya menggeruduk kantor Bupati Pemalang.

Tepat di hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Pemalang ke-447 ini, mereka berunjuk rasa mengusung tema refleksi 1 tahun kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati Pemalang, Agung-Mansur, yang dinilai bobrok dan tak becus mengelola Pemalang.

Dalam orasinya, koordinator aksi, Andi Rustono dan Heru Kundhimiarso, menyampaikan banyak isu permasalahan yang menyelimuti Kabupaten Pemalang di bawah kepemimpinan Agung-Mansur.

“Keberhasilan Agung-Mansur yang saya catat adalah keberhasilan memecah belah, membuat kacau balaunya pemilihan pejabat yang bukan bidangnya. Diduga ini ada permainan,” kata Andi Rustono.

Sementara itu, Heru Kundhimiarso menambahkan, Kabupaten Pemalang yang mendapat predikat ‘Miskin Ekstrem’ nomor 1 di Provinsi Jawa Tengah menjadi ironis dan memalukan bagi jutaan rakyatnya.

“Ini adalah catatan buruk yang terjadi pada saat masa kepemimpinan sekarang (Agung-Mansur). Kita tidak munafikan bahwa pemimpin kemarin tanpa dosa, tapi Agung-Mansur saat itu janji membenahi Pemalang dalam waktu cepat dan merubah Pemalang lebih baik dari saat masa kepemimpinan Junaedi. Tapi faktanya apa?” tegasnya.

Masih kata Kundhi, Kabupaten Pemalang dalam kepemimpinan Agung-Mansur bukan bertambah baik, tetapi justru lebih buruk.

Perbaikan infrastruktur menyeluruh yang dijanjikan belum terealisasi. Bahkan akibat drainase yang buruk, wilayah perkotaan Pemalang beberapa waktu kemarin kebanjiran yang parah, dengan ketinggian satu meter.

“Sudah satu tahun diberi kesempatan tapi tidak melakukan pembenahan. Kami masyarakat memberikan waktu kepada Agung-Mansur, kalau memang tidak mampu mundur saja dari jabatannya!, Daripada masyarakat makin merana.” tegas Heru Kundhimiarso.

Jika Pemalang tak lebih, AMPERA kata Kundhi, akan kembali menggelar aksi dengan jumlah massa yang jauh lebih besar. Langkah ini dilakukan agar pemerintahan Agung-Mansur lebih fokus dan serius membenahi carut-marutnya Pemalang.

Terakhir, dalam aksi unjuk rasa itu AMPERA juga menyoroti adanya insiden maut dalam Liga 3 Askab PSSI Pemalang yang menewaskan ofisial tim Perselo FC (Banjarmulya), Sarifudin (28), akibat dikeroyok supporter.

“Sebagai Ketua Askab PSSI Pemalang, Bupati (Mukti Agung Wibowo) juga harus bertanggung jawab soal moral maupun hukum, dan Polisi saya minta untuk menindaklanjuti ini, jangan cuma insiden pengeroyokannya,” jelas Kundhi.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini