Bupati Pemalang Asik Joget Dangdut, Ketua PKB: Menyakiti Hati Rakyat Miskin Ekstrem

0
Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo, bernyanyi dan berjoget tanpa masker dengan biduan cantik dalam acara lomba memancing di Desa Kendalsari, Sabtu, 18 Desember 2021 lalu. FOTO/PUSKAPIK/SCREENSHOOT YOUTUBE

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Aksi Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo asik dangdutan di acara lomba mancing lele beberapa waktu lalu menuai sorotan. Ketua DPC PKB Pemalang Iskandar Ali Syahbana menyebut, aksi sang bupati itu menyakiti hati rakyat.

Video aksi Mukti Agung Wibowo bernyanyi dan berjoget tanpa masker dengan biduan cantik dalam acara lomba ‘Mancing sambil Beramal’ di Desa Kendalsari, Sabtu, 18 Desember 2021 lalu, kini menuai sorotan.

Dalam aksinya, Mukti Agung Wibowo menyanyikan lagu ‘Kereta Malam’ yang dipopulerkan Elvie Sukaesih. Sawer-menyawer pun menghiasi aksi bupati bernyanyi dengan lenggak-lenggok irama lagu dangdut itu.

Ketua DPC PKB Pemalang Iskandar Ali Syahbana mengaku sangat menyayangkan aksi Mukti Agung Wibowo yang asik-asikan dalam video tersebut. “Karena sangat bertentangan dengan kondisi masyarakat Pemalang saat ini, yang sedang susah dan prihatin,” katanya, Senin sore, 20 Desember 2021.

Keprihatinan itu, kata Iskandar, adalah kondisi ekonomi dan infrastruktur yang morat-marit serta terkesan mangkrak di sana-sini. Kemudian pemda beralasan tidak memiliki anggaran untuk melakukan pembiayaan infrastruktur jalan dan pemulihan ekonomi.

Dalam video, lanjut Iskandar, jelas terlihat bupati berjoget bersama teman-temannya dan menghambur-hamburkan uang. “Itu sangat menyakiti hati masyarakat yang hanya dibuai dengan alasan dan janji-janji Bupati,” katanya.

Lebih jauh, pria yang akrab disapa “Mas Is” itu juga menyoroti isu sosial, yang mana Kabupaten Pemalang masuk ke dalam kategori 5 daerah dengan ‘kemiskinan ekstrem’ di Provinsi Jawa Tengah. “Rakyat lagi pada susah malah ditinggal mancing dan bersenang-senang diri dengan teman-temannya,” katanya.

Dalam pengamatan DPC PKB Pemalang, tegas Iskandar, selama ini Mukti Agung Wibowo kurang cerdas dan solutif terhadap permasalahan ‘kemiskinan ekstrem’ itu.

“Arifnya, bupati membuat langkah-langkah cerdas dan solutif untuk keluar dari semua permasalahan di Kabupaten Pemalang yang masuk dalam kategori miskin ekstrem,” kata Iskandar.

Tidak hanya mengandalkan kemampuan daerah, sambung Iskandar, tapi harus memiliki terobosan-terobosan yang jitu. “Melakukan pendekatan-pendekatan kepada stakeholder yang ada, baik internal maupun eksternal,” katanya.

Penulis: Eriko Garda Demokrasi
Editor: Faisal M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini