Jalur Utama Antardesa di Salem Brebes Nyaris Putus, Warga 2 Desa Terancam Terisolir

0
Jalur utama penghubung dua desa di wilayah Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, nyaris putus akibat longsor. FOTO/PUSKAPIK/FAHRI LATIEF

PUSKAPIK.COM, Brebes – Jalur utama penghubung dua desa di wilayah Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, nyaris putus akibat longsor. Dua desa di Kecamatan Salem terancam terisolasi.

Ruas jalan itu longsor akibat hujan deras yang mengguyur di kawasan Brebes bagian selatan, Rabu, 8 Desember 2021. Sungai Cigunung meluap dan airnya menggerus bagian bawah jalan.

Akibat banjir ini, jalan penghubung antara Desa Ciputih dengan Desa Gandoang dan Desa Kadumanis longsor sepanjang 30 meter. Jalan yang semua memiliki lebar 3 meter, kini menyisakan sekitar 1 meter.

Anggota Kodim 0713 Brebes, Serma Wartono menjelaskan, jalur ini merupakan jalan satu-satunya yang menjadi penghubung antardesa. Usai kejadian longsor ini, kendaraan roda empat tidak bisa melintas di jalan ini. Untuk sementara, hanya sepeda motor dan pejalan kaki yang boleh melintas.

“Kondisinya cukup berbahaya, karena tebingnya memiliki kedalaman sampai 4 meter. Kemudian badan jalan juga retak retak jadi siapa pun harus hati hati. Hanya motor sama pejalan kaki saja,” kata Wartono, Jumat, 10 Desember 2021.

Wartono menambahkan, aktivitas warga kini terhambat akibat kondisi jalan yang longsor ini. Mereka khawatir melintas di jalan ini lantaran kondisi badan jalan yang tersisa dipenuhi retakan. “Sebenarnya ada jalan lain, tapi itu jalan desa. Tapi untuk kegiatan harian selalu melewati jalan ini,” kata Wartono.

Kades Gandoang, Warkono mengatakan, jalan tersebut rawan putus bila terus menerus terkena gerusan air sungai. Dua desa, masing-masing Dusun Tangerang, Desa Ciputih dan Desa Gandoang bisa terisolasi bila jalan itu putus total.

“Saya khawatir putus. Karena dua desa akan terisolir. Ada jalan desa alternatif di Desa Ciputih hasil TMMD, tapi kondisinya masih batu dan sirtu. Cuma jalurnya lebih jauh karena melingkar,” ujar Warkono.

Ia meminta agar Pemkab Brebes segera tanggap dengan kondisi jalan ini. Pasalnya jalan ini adalah akses utama yang dibutuhkan warga.

Terpisah, Nono (38), warga mengaku takut bila melewati jalan itu. Namun apa daya, dia harus melewatinya untuk kegiatan harian. “Sebenarnya takut kalau melintas di sini, banyak retakan. Jalannya sempit dan berada persis di atas Sungai Cigunung,” tuturnya.

Kepala Dinas PU Brebes, Sutaryono mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi untuk penanganan masalah itu. Menurutnya, jalan itu perlu digeser menjauh dari tebing sungai agar aman. Hanya, sambung Sutaryono, penggeseran itu akan mengenai lahan warga.

“Solusinya adalah digeser menjauh dari tebing. Hanya saja akan mengenai tanah masyarakat. Ini perlu dirembug dengan pihak desa. Kalau memang pemilik boleh, kami akan siapkan alat berat untuk membangun jalan baru itu,” ucap Sutaryono.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Faisal M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini