Banjir, Petani Bawang Merah Rugi Miliaran Rupiah
- calendar_month Rab, 1 Jan 2020

Seorang petani bawang merah di Kalinyamat Kulon, Margadana, Kota Tegal, berusaha menyelamatkan tanamannya, yang terendam banjir, Rabu (1/1/2020) (Foto: Puskapik/Istimewa)

TEGAL (Puskapik)

Seorang petani bawang merah di Kalinyamat Kulon, Margadana, Kota Tegal, berusaha menyelamatkan tanamannya, yang terendam banjir, Rabu (1/1/2020) (Foto: Puskapik/Istimewa)
Ketua Gabungan Kelompok Tani, Akur Tani Jaya Kota Tegal, H Asmawi Aziz, Rabu (1/1/2020) mengatakan, hampir seratusan lebih anggotanya melaporkan insiden meluapnya air di ribuan hektare lahan pertanian yang ditanami bawang merah. Rata-rata, ketinggian air di areal persawahan mencapai setengah meter. Bahkan, tidak sedikit tanaman bawang yang terendam habis hingga ujung daunnya.
Meluapnya air di lahan pertanian Kelurahan Kalinyamat Kulon disebabkan karena minimnya irigasi. Sebab, dari ribuan hektar lahan pertanian hanya mengandalkan satu saluran irigasi yang volumenya kurang memadai.
“Dulu, ada irigasi di sebelah selatan. Tetapi lambat laun irigasi tersebut hilang dan sekarang hanya ada satu di sebelah utara. Sedang air dari selatan ini tidak mengalir karena terhalang talud rel kereta,†kata Asmawi.
Salah seorang petani, Rochmani, mengaku hampir setengah hektar lahan yang ditanami bawang merah harus dipanen dini. Mengingat terancamnya kualitas bawang serta banyaknya hama yang terbawa air.
Padahal, seharusnya bawang merah yang telah berusia 48 hari itu baru bisa dipanen pada usia ke 60 hari. Untuk mengantisipasi kerugian, bawang tersebut akan dijual untuk bibit.
- Penulis: puskapik