PUSKAPIK.COM, Brebes – Meskipun harga di pasaran stabil, harga bawang merah di tingkat petani sejak dua pekan kemarin turun drastis. Anjloknya harga bawang akibat membanjirnya bawang dari berbagai daerah yang masuk di pasaran Brebes.
Seorang petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Yuliana Rosmalawati (47) mengatakan, harga bawang merah super kering (askip) mengalami penurunan sejak dua minggu terakhir. Bawang merah askip kualitas super saat ini harganya pada kisaran Rp.13-14 ribu, padahal sebelumnya harga jenis ini Rp17 ribu tiap kilo. Bawang panen (belum kering) kualitas super harga turun dari Rp.15 ribu menjadi Rp.9.000 oer kilo
Sementara, bawang dengan ukuran (grade) di bawahnya, saat ini hanya laku Rp.5-6 ribu per kilo. Bawang kualitas ini dua pekan kemarin berada di angka Rp.8.000 per kilo. Untuk yang sudah askip turun dari Rp.11.000 menjadi Rp.9.000 per kilo.
Turunnya harga ini sebagai dampak panen raya bawang di berbagai daerah seperti Demak, Majalengka dan Bima. Selain itu, sentra sentra bawang di Brebes produksinya juga melimpah dan membanjiri pasaran.
“Ini memang lagi turun, karena banyak yang panen di sentra sentra bawang, produksi juga lagi bagus jadi produktifitas meningkat. Kalau untuk harga saat ini yang lokalan super kisaran Rp.9000, kemudian yang askip itu Rp.13-14 ribu tiap kilo. Kalau yang grade kecil harganya di bawah itu kisaran Rp.5-6 ribu yang askip di bawah 13-14 ribu, kisaran Rp.10-11 ribu,” ungkap Yulis, Selasa 2 November 2021.
Rendahnya harga jual petani ini, tidak sebanding dengan biaya tanam yang dikekuarkan. Akibatnya petani mengalami kerugian.
“Sebenarnya jalau mengikuti BEP itu rugi ya. Karena dari harga pupuk dan lain lain kan sudah mulai naik. Paling tidak agar BEP harga bawang di angka Rp.12.500 per kilo,” terangnya.
Turunnya harga bawang merah ini di luar prediksi para petani. Sebagai mana siklus tahunan, pada periode Oktober dan November sudah memasuki musim hujan dan jarang sekali petanidi Brebes yang menanam bawang merah. Sehingga pada periode ini pula stok bawang akan mengalami penurunan sehingga harga komoditi ini biasanya akan naik.
Namun pada kenyataanya, yang terjadi justru sebaliknya. Stok bawang di pasaran mengalami peningkatan sehingga harganya anjlok.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Brebes, Maryono mengungkapkan, penurunan harga bawang hanya terjadi di tingkat petani. Sementara untuk tingkat pedagang atau di pasaran harganya masih relatif stabil. Maryono menegaskan, harga di petani belum berpengaruh terhadap harga di pasaran.
“Di tingkat petani harganya Rp.8.000 – 14 ribu per kilo untuk jenis basah (panen) maupun askip. Tapi di sisi lain harga bawang di pasar dari bulan September sampai awal Nopember harganya relatif stabil dan tidak ada fluktuasi harga yang ekstrem,” katanya.
Dia merinci, pada pertengahan September lalu harga bawang merah di pasaran Rp.25-26 ribu per kilogram. Sedangkan pada akhir Oktober harganya cenderung naik yakni menjadi Rp.26 ribu per kilogram. Untuk awal Nopember ini, harga bawang merah di pasar rakyat tersebut turun sedikit, Rp.25 ribu per kilogram.
“Harga harga ini hasil pantauan kami di Pasar Ketanggungan, Pasar Induk Brebes, maupun di Pasar Induk Bumiayu. Artinya harga bawang merah di tingkat pedagang itu relatif stabil. Tapi ternyata harga di tingkat petani itu turun sangat drastis. Kami belum bisa memantau beberapa hari ke depan apakah harga bawang di pasar akan turun atau tidak,” pungkasnya.
Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman