Lewat Dewi, Pemalang Berusaha Masuk ke Peta Wisata Nasional

0
Pemandangan Curug Bengkawah, di Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Desa wisata berbasis kawasan menjadi konsep pariwisata yang disuguhkan Kabupaten Pemalang kedepannya. Setelah meraih penghargaan, ‘Kota Ikhlas’ berusaha masuk dalam peta wisata nasional.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), hingga kini tercatat ada 27 desa wisata di Kabupaten Pemalang dengan kriteria rintisan, berkembang, dan maju.

“Kami berharap 27 desa ini semakin mandiri, upaya yang dilakukan Disparpora saat ini adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Ali Mukharom, Plt Kepala Disparpora Pemalang, Selasa 28 September 2021.

Desa Wisata (Dewi) sendiri, merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Pemalang. Belakangan, ‘Kota Ikhlas’ membangun konsep desa wisata berbasis kawasan, yaitu Desa Wisata Nanas Madu Pemalang (Dewi Nadulang), yang terdiri dari 5 Desa.

“Dewi Nadulang itu terdiri dari desa sikasur, cikendung, mendelem, bulakan, nyalembeng dan gunungsari. Itu kan bisa juga diperluas, kita ada arah kesana” terang Ali.

Perluasan desa wisata di daerah punggung, tutur Ali, misalnya kawasan desa wisata Walik Sari Madu (Watukumpul, Belik, Pulosari, Moga, Randudongkal). Desa wisata berbasis kawasan ini dinilai efektif bagi eksistensi pariwisata Pemalang.

“Beberapa waktu lalu Dewi Nadulang menjadi peringkat ketiga dalam ajang BCA Desa Wisata awards 2021.” ungkapnya.

Kontestasi tersebut diikuti sebanyak 465 desa wisata di seluruh Indonesia, dan Dewi Nadulang menjadi peringkat ke-tiga setelah desa wisata Taro di Bali dan Bilebante, di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kita akan berusaha agar Kabupaten Pemalang ini masuk ke peta wisata nasional,” tandas Ali.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini