Sekolah Tatap Muka Seluruh SMA di Brebes Dihentikan, Kenapa?

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Seluruh SMA baik negeri maupun swasta di Brebes, yang semula sudah melaksanakanpembelajaran tatap muka kembali ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Ini karena status PPKM di Kabupaten Brebes, kembali naik menjadi level 4 akibat delay dalam melaporkan data COVID-19.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Brebes, Eko Priono mengatatakan, dasar menutup kegiatan tatap muka adalah surat dari Kepala Cabang Pendidikan Wilayah XI. Dimana, seluruh sekolah tingkat atas baik negeri maupun swasta diharuskan menghentikan kegiatan PTM. Naiknya level PPKM dari tiga menjadi empat menjadi penyebab dikeluarkannya kebijakan tersebut.

“Kepala Cabang Pendidikan Wilayah 11 menyatakan bahwa Brebes masuk dalam PPKM level 4. Sehingga ini berakibat semua sekolah yang menggelar tatap muka baik itu yang ujicoba maupun simulasi harus dihentikan sementata sampai menunggu aman,” ujar Eko Priono ditemui di tempat kerjanya, Rabu 15 September 2021.

Secara keseluruhan, Eko mengungkap, di Kabupaten Brebes ada 32 SMA baik negeri maupun swasta. Sejak dua pekan kemarin, 21 SMA di antaranya sudah mulai menggelar tatap muka baik itu simulasi maupun PTM terbatas. Belum lama PTM, PPKM Brebes kembali naik menjadi level 4 sehingga harus dihentikan sementara.

“Kami di Brebes ada 21 SMA yang tatap muka dan mulai hari kemarin Selasa semua anak disuruh pulang untuk belajar dari rumah kembali pada PJJ. Kami menunggu sampai tanggal 20 September hari smSenin depan, apabila Brebes turun ke level 3, walaupun kemarin level 4 karena salah data, kami akan buka lagi PTM terbatas maupun simulasi,” beber Eko Priono yang juga menjabat Kepala SMA Negeri 3 Brebes.

Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Brebes, Samsul Ma’arif mengaku prihatin atas dihentikannya PTM sebagai implikasi naiknya PPKM di Brebes menjadi level 4. Terlebih, kenaikkan ini diketahui bukan karena naiknya kasus COVID-19, melainkan karena delay input data.

“Prihatin, PJJ ini sudah berlangsung lama, secara psikologis beban siswa sudah terlalu berat. Antusiasme siswa mengikuti PTM ini sudah tidak bisa direm dan ini merupakan sinyal positif. Kedepan ini harus menjadi renungan bersama, bahwa implikasi dari delay input data yang dibahasakan dalam tiga kata sederhana itu, implikasinya ke mana mana baik dunia pendidikan usaha dan lain lainya juga,” tandasnya.

Naiknya level PPKM di Brebes ini, kata Samsul Ma’arif sempat menimbulkan pertanyaan. Saat ini sudah jarang sekali ada berita kematian akibat corona dan sudah jarang pula masyarakat yang terjangkit virus ini. Namun tiba tiba, muncul berita bahwa Brebes naik ke level 4.

“Kemarin sempat menimbulkan kekagetan dan tanda tanya, ini ada apa kok bisa ke level 4, sendirian lagi di Jateng. Tapi karena ini sdh terjadi ya harapannya menjadi catatan, kedepan untuk menjadi bahan pembelajaran,” pungkasnya.

Sebelumnya Bupti Brebes Idza Priyanti memanggil seluruh direktur rumah sakit di Brebes. Kembalinya status PPKM Brebes ke level 4, karena keterlambatan entry data dan laporan penanganan Covid-19 dari rumah sakit.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!