PUSKAPIK.COM, Tegal – Kota Tegal yang kini berstatus level 2, petugas terus menggencarkan vaksinasi Covid-19. Selain menggelar vaksinasi statis di gerai-gerai vaksinasi di kelurahan. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Pemkot Tegal juga berupaya melakukan akselerasi vaksinasi dengan mendatangi rumah penduduk atau jemput bola hingga tingkat Rukun Tetangga (RT).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati, upaya tersebut dilakukan untuk memenuhi capaian target vaksinasi di Kota Bahari, yang baru mencapai 83,49 persen. Vaksinasi jemput bola menyasar kalangan lansia, remaja dan masyarakat rentan.
“Bukan di kelurahan saja, tetapi kita upayakan jemput bola ke tingkat RT. Karena angka perolehan vaksinasi baru 83,49 persen,” tutur dr Prima, Selasa siang, 14 September 2021.
Adapun data yang diperoleh dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) merinci, capaian vaksinasi dosis pertama untuk lansia baru mencapai 52,44 persen, remaja 56,62 persen, masyarakat umum dan rentan 64,70 persen.
Sedangkan vaksinasi bagi tenaga kesehatan, telah melampaui target hingga 147,12 persen dan pelayan publik dua kali lipat terlampaui hingga 275,77 persen.
“Cakupan vaksinasi dosis kedua juga kita optimalkan dengan layanan yang sama. Karena dari target 213.046, baru tercapai 40,32 persen atau setara 85.894,” kata Prima.
Terpisah, Kepala Puskesmas Bandung, Kota Tegal, dr Susan Rizal mengemukakan, jemput bola vaksinasi ke rumah warga telah dilakukan sejak dua pekan terakhir. Hasilnya, warga cukup antusias dan lebih tereduksi mengenai informasi vaksin.
Sebab, tak dipungkiri masih banyak warga yang termakan berita bohong dan berasumsi vaksin membahayakan. Namun, dengan adanya akselerasi itu, mampu mematahkan persepsi negatif masyarakat terhadap program vaksinasi.
“Kita beri edukasi dengan konsultasi sesuai kendala kesehatan yang dialami warga. Alhamdulillah, setelah dijelaskan mereka paham dan dengan suka cita mau menerima disuntik vaksin,” ujar dr Susan.
Lebih lanjut dia menambahkan, umumnya warga yang belum tervaksin yakni para lansia, ibu-ibu dan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
“Karena kami juga menyadari sangat susah bagi mereka untuk bisa datang ke puskesmas atau gerai vaksin,” tandasnya.
Kontributor: Sakti Ramadhan
Editor: Amin Nurrokhman