BNPT: Achmad Taufikurrahman Napi Teroris Lapas Slawi Anggota JAD Bali

0
napi teroris
Achmad Taufikurrahman, saat membacakan ikrar setia NKRI dalam upacara yang digelar di aula Lapas IIB Slawi, Kabupaten Tegal, 8 September 2021.FOTO/PUSKAPIK/SR

PUSKAPIK.COM, Slawi – Achmad Taufikurrahman, napi teroris Lapas Kelas IIB Slawi yang telah mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah Bali yang berafiliasi ke ISIS.

Penangkapan Achmad Taufikurrahman di Bali merupakan pengembangan kasus penusukan Menkopolhukan Wiranto di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat, 10 Oktober 2019 silam.

Itu diungkapkan Staff Deradikalisasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Pandu Wahyu, usai upacara ikrar setia NKRI di Lapas Kelas IIB Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu siang, 8 September 2021.

“Pak Taufik itu termasuk jaringan JAD, kelompoknya JAD Bali,” ujar Pandu.

Ditanya soal keterlibatan Achmad Taufikurrahman dalam serangkaian aksi teror yang melibatkan JAD, Pandu mengatakan belum ada keterlibatan jauh. Taufik ditangkap dari pengembangan penyelidikan Tim Densus 88 Anti kasus atas kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang.

“Belum ada keterlibatan jauh sih.Ini kan hanya pengembangan kasus penusukan pak Wiranto.Jadi ditangkap semua JAD,” terang Pandu.

Pandu menambahkan, selain Achmad Taufikurrahman, ada penangkapan jaringan JAD lainnya di sejumlah tempat di Jawa dan Sumatera.

“Kan banyak waktu itu, dari wilayah Cirebon. Kan banyak dari wilayah Jawa, Sumatera JAD yang ditangkap,” ungkapnya.

Pandu menambahkan, pasca pengungkapan kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto sel jaringan JAD mulai berkurang, karena banyak yang ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Polri.

“Kalau sekarang sih sudah sedikit ya karena sudah banyak yang ditangkap. Gara-gara kasus Pak Wiranto itu langsung ditangkap semua JAD, termasul JI (Jamaah Islamiyah) juga,” kata Pandu.

Untuk mencegah tumbuhnya sel terorisme baru, imbuh Pandu, BNPT terus melakukan pencegahan. BNPT juga telah membuat forum pencegahan Terorisme di 33 Propinsi bersama dengan stake holder terkait.

“Kita terus melakukan pencegahan Terorisme, mulai dari Sekolah dan Seminar. Kalau dulu sebelum ada Covid-19 seminar-seminar, sekarang zoom meeting,” tandas Pandu.

Kontributor: Sakti Ramadhan
Editor: Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini