Walkot Tegal Pergi Saat Audiensi Penolakan PPKM, Mahasiswa Ancam Turun ke Jalan

0
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Tegal Menggugat melakukan walk out karena ditinggal pergi Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat audiensi dengan jajaran Forkompimda, Senin siang, 19 Juli 2021.FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono tiba-tiba meninggalkan ruangan saat melakukan audiensi dengan perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Tegal Menggugat (ATM) bersama Forkompimda Kota Tegal di ruang Command Room Diskominfo Kota Tegal, Senin siang, 19 Juli 2021. Dedy Yon meninggalkan audiensi karena alasan ada kepentingan.

Dalam audiensi tersebut para mahasiswa mengajukan delapan tuntutan. Pertama mendesak DPRD Kota Tegal untuk segera melayangkan surat ke pemerintah pusat bahwa masyarakat Kota Tegal menolak rencana perpanjangan PPKM Darurat. Kedua, surat vaksinasi bukan untuk syarat administrasi tapi untuk syarat transportasi jarak jauh.

Ketiga, membuka penyekatan jalan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tegal. Keempat meminta penerangan jalan umum tetap dinyalakan saat malam hari.

Menurut para mahasiswa, banyak masyarakat mengeluhkan penutupan jalan, contohnya pedagang dan warga yang berdomisili di kabupaten Tegal yang bekerja di Kota Tegal itu mengeluh. Misalnya, juga tukang becak yang dapat tumpangan harus memutar jauh.

“Penutupan jalan dan pemadaman penerangan jalan juga menimbulkan keresahan masyarakat, serta memicu aksi kriminal,” ujar Koordinator Lapangan ATM, Rifaldi Ali Rahmandani, usai audiensi kepada puskapik.com.

Tuntutan kelima, para Mahasiswa meminta Pemkota Tegal untuk meningkatkan tingkatkan penanganan dan pelayanan medis di seluruh rumah sakit bagi masyarakat kota Tegal. Keenam, meminta Pemkot Tegal segera mempercepat penyaluran bansos PPKM.

“Sampai hari ini kami belum melihat Pemerintah Kota Tegal menyalurkan bansos PPKM,” kata Rifaldi.

Tuntuan ketujuh, mahasiswa mendesak agar pemberlakukan pembatasan jam operasi pedagang bukan jam 20.00 tapi jam 23.00. Kedelapan menolak tindakan represif aparat kepada masyarakat Kota Tegal,

Para mahasiswa akhirnya memilih walk out (WO) karena Wali Kota Dedy Yon Supriyono meninggalkan audiensi sebelum ada kesepakatan dengan para Mahasiswa.

“Wali Kota meninggalkan ruangan saat audiensi karena ada kepentingan, sehingga kami dari Mahasiswa wo. Karena audiensi tidak menemui hasil maka kami siap turun ke jalan,” tegas Rifaldi.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Amin Nurrokhman

 

 

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini