Ketua DPRD Pemalang: Falsafah Tri Sakti Bung Karno Solusi Atasi Persoalan Sosial di Pemalang

0
Tatang Kirana, Ketua DPRD Pemalang.FOTO/PUSKAPIK/BAKTIAWAN CANDHEKI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ketua DPRD Pemalang, Tatang Kirana, menganggap solusi yang dinilai paling relevan untuk pembangunan Kabupaten Pemalang saat ini adalah implementasi falsafah Tri Sakti Bung Karno.

Itu disampaikan saat hadir dalam acara malam peringatan hari lahir Bung Karno di kantor DPC PDI Perjuangan semalam, Sabtu 5 Juni 2021. Menurutnya, falsafah itu meliputi kedaulatan di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

“Jika ini diterapkan maka akan terwujud masyarakat yang berdaulat, mandiri, dan berkarakter. Kalau berdaulat di bidang politik, saya rasa Indonesia ini sudah melaksanakan itu. Sekarang sudah ada KPU, Pemilu langsung bahkan dari tingkatan desa, daerah, DPRD, DPR RI sampai ke Pilpres sudah terlaksana, kita juga punya politik luar negeri yang itu belum tentu dimiliki oleh negara lain,” ujarnya.

Tatang melanjutkan, berikutnya adalah berdikari di bidang ekonomi. “Apakah masyarakat sudah berdikari?.Jawabannya belum, mohon maaf saja kita di sini masih menggunakan produk-produk bukan buatan bangsa kita sendiri. Kemudian soal kebijakan, saya selaku ketua DPRD Pemalang menginginkan Pemkab membatasi berdirinya minimarket yang berpotensi membunuh UMKM disekitarnya,” ungkapnya.

Tatang secara tegas mengatakan menolak jika ada pendirian ritel secara besar-besaran. Ia ingin Pemkab lebih memikirkan pasar tradisional sebagai penggerak roda ekonomi masyarakat bawah.

“Kalau perlu semua pasar tradisional direvitalisasi menjadi lebih modern,” katanya.

Ia mengatakan, meskipun dalam visi misi Bupati Dan Wakil Bupati Pemalang saat ini pro investor, namun sebagai legislator ia dan fraksinya tak segan memberikan warning jika kebijakan pro-investor itu menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.

“Selanjutnya, berkepribadian dalam bidang budaya. Kita prihatin budaya masyarakat seperti gotong royong semakin lama semakin terkikis.Terkikis karena ego sektoral, misalnya orang-orang sekarang ini lebih mengandalkan HP daripada interaksi dengan kawan-kawan dekatnya. Kami berharap dalam pemerintahan Kabupaten Pemalang ini bisa lebih melestarikan dan mengenalkan budaya-budaya lokal pada generasi muda khususnya,” ungkapnya.

Penulis : Baktiawan Candheki
Editor: Amin Nurrokhman

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini