Nelayan Kota Tegal Tidak Bisa Melaut, Kenapa?

0
FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Tegal – Nelayan di Kota Tegal, sejak beberapa hari ini tidak bisa melaut. Pasalnya, kolam pelabuhan sejak Lebaran lalu masih dipenuhi kapal-kapal nelayan. Akibatnya, kapal-kapal ini harus mengantre jika ingin keluar karena harus menunggu kapal yang bersandar paling belakang meninggalkan pelabuhan.

Kondisi ini dikeluhkan para nelayan. Mereka tidak mengeluarkan kapalnya lantaran tertahan di kolam pelabuhan. Untuk bisa mengeluarkan kapal, paling tidak harus membuka jalan dengan menggeser kapal kapal lain yang jumlahnya sangat banyak.

“Saat akan berlayar mencari ikan, akan susah mengeluarkan kapal. Karena berada di tengah kolam. Harus menggeser kapal kapal dulu agar bisa dapat jalan untuk keluar,” ujar Yusuf Baihaqi (42) nelayan Kota Tegal.

Ditemui di pelabuhan Kota Tegal, Rabu 26 Mei 2021, Yusuf menambahkan, kapal kapal ini memenuhi kolam pelabuhan sejak menjelang lebaran. Hingga pasca Lebaran, belum banyak kapal yang meninggalkan pelabuhan.

“Sejak H-4 Idul Fitri kolam pelabuhan sudah mulai penuh kapal yang bersandar hingga pasca lebaran kapal yang bersandar sudah mencapai seribuan lebih,” kata Yusuf yang juga pemilik kapal.

Yusuf mengatakan, harus ada koordinasi dengan pihak pihak terkait, seperti Syahbandar, ABK dan Polair untuk membantu kapal kapal yang akan keluar pelabuhan. Pasalnya bila tidak ada koordinasi ini, kapal yang berada pada posisi paling dalam akan terus tertahan sambil menunggu kapal kapal keluar dari kolam.

“Ini harus ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti antara ABK, Sahbandar dan Polair untuk mengatur kapal yang mau keluar. Jadi tidak ada yang mengatur, akan timbul gesekan karena apa bila kapal yang posisinya di tengah kalau dilepas pemilik atau nahkodanya tidak berkenan dan akan marah,” ungkap Yusuf.

Yusuf menambahkan, untuk mengeluarkan kapal harus menunggu air pasang. Biasanya, air pasang berlangsung selama 5 jam dan hanya bisa mengeluarkan 7 – 10 kapal.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Riswanto, mengatakan, menumpuknya kapal di kolam menjadi persoalan nelayan Kota Tegal. Hal ini lantaran masih terbatasnya Pelabuhan Perikanan Pantai Kota Tegal sehingga saat ini sudah tidak bisa menampung kapal dalam jumlah banyak.

Riswansto menyebut, sesuai data di asosiasi HNSI maupun di paguyuban nelayan, jumlah kapal yang ada di kolam pelabuhan ini mencapai 1.200 unit. Menumpuknya kapal ini menjadi masalah bagi nelayan yang akan melaut.

“Data kami ada sekitar 1200 an kapal dan semua memenuhi kolam pelabuhan. Bagi nalayan yang akan berangkat mendahului dan sudah menyiapkan perbekalan, akan sulit untuk keluar akibat dibelakangnya masih ada kapal yang masih sandar,” ungkap Riswanto.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini