Undangan Dinas Pendidikan Tuai Keluhan

0

 

PEMALANG (PuskAPIK) – Beberapa kepala sekolah SD dan SMP di Kabupaten Pemalang mengeluhkan kegiatan bimbingan dan pelatihan.

Disebutkan bahwa kegiatan undangannya dibuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Pemalang.

Kegiatan dengan judul “Bimbingan dan Pelatihan Peningkatan Mutu Guru dan Tenaga Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Manajemen dan Administrasi Sekolah bagi SD/SMP”, yang diadakan belum lama ini (20-23/08) banyak dikeluhkan, selain harus membayar Rp 500.000 (lima ratus Ribu) , ada kejanggalan dalam surat undangan tersebut.

Salah satu kepala sekolah (yang tidak mau disebut jati dirinya) mengungkapkan, pihaknya merasa keberatan dengan biaya sebesar Rp 500 Ribu terlebih dalam kondisi seperti sekarang. Hal tersebut bahkan lebih memberatkan lagi untuk sekolah dengan siswa terbatas, padahal kebutuhan sekolah saat ini cukup banyak.

“Pembayaran biaya pelatihan pengirimannya ke rekening atas nama salah satu lembaga wartawan di kabupaten Pemalang, tetapi saat diberikan kuitansi nama penerima berubah lagi menjadi sebuah perusahaan di Sragen, padahal surat undangan pakai kop resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Pemalang,” jelas nara sumber yang tetap meminta identitasnya untuk tidak disebutkan.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Pemalang M Arifin, dan Sekretaris Dinas, Aditya Dwikadana, secara terpisah membenarkan adanya kegiatan tersebut. Dijelaskan juga bahwa tujuan kegiatan murni untuk peningkatan mutu guru dan tenaga pendidikan. Adapun biaya penyelenggaraan diperoleh dari sertifikasi ataupun dana bos, dan dilaksanakan melalui pihak ketiga yakni sebuah CV sebagai event organizer (EO). Lebih lanjut juga diterangkan bahwa sebelumnya sudah melalui rapat dan tidak ada yang keberatan, karena memang tidak wajib.

Dalam kegiatan tersebut diperoleh informasi untuk narasumber atau pengisi materi antara lain dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Kejaksaan Negeri Pemalang, ataupun dari Inspektorat kabupaten. Selain itu selama tiga tahun terakhir baru kali ini diadakan kegiatan pelatihan dan peningkatan mutu. (red)