PUSKAPIK.COM, Pemalang – Polemik rumah warga yang terisolasi di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang sedikit ada titik terang. Warga yang terisolasi bersedia meminta maaf, sedangkan pemilik lahan tetap membuka diri untuk mediasi.
Keluarga yang tersolasi bersedia memohon kepada pemilik bangunan agar diberikan jalan. Mereka bersedia meminta maaf dan berharap ada titik temu atas persoalan itu. “Kami berharap bisa punya jalan, kami akan meminta maaf, sehingga akses jalan yang selama ini biasa dilewati, bisa dibuka kembali,” kata Kartiningsih, salah satu warga yang terisolasi, Jumat (12/3/2021).
Kondisi empat keluarga yang berjumlah 16 orang, kini benar-benar kesulitan. Mereka tidak bisa keluar rumah dengan leluasa. Terlebih di dalamnya terdapat anak kecil, balita dan orang tua.
Sementara itu, Kusnendro, pemilik lahan mengaku masih akan berembuk dengan seluruh keluarga. Ia sebelumnya tidak akan menjual tanah yang kini sudah dibangun tembok. Sebab tanah itu diwariskan untuk anak bungsu. Namun, pihaknya tetap bersedia untuk melakukan mediasi.
Diakuinya, semula tanah sedianya dijual. Namun setelah beberapa hari, ada rumor yang tidak enak, sehingga uang muka atau tanda jadi dikembalikan baik-baik.
Pihaknya menampik tudingan persoalan itu dipicu karena kalah dalam Pilkades pada Desember 2020 lalu. Sebab jual beli tanah sejak setahun silam. Lokasi yang dibangun, kini sudah memiliki izin IMB.
Kapolsek Petarukan AKP Heru Irawan mengatakan, pihaknya besok pagi akan mempertemukan seluruh warga yang terisolasi dengan pemilik tanah. Melalui pertemuan itu, diharapkan ada keputusan terbaik.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M