Semarang Diminta Lakukan Simulasi Sekolah Tatap Muka

Kadar Lusman, Ketua DPRD Kota Semarang

PUSKAPIK.COM, Semarang – Presiden Joko Widodo sudah memberi lampu hijau mengenai sekolah tatap muka yang bisa dimulai Juli 2021 mendatang. Meski begitu, Pemkot Semarang tidak boleh buru-buru menerapkan sekolah tatap muka tersebut.

Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman mengatakan, sebelum tatap muka benar-benar dilaksanakan, beberapa tahapan harus dilalui. Pertama, memastikan semua guru dan murid serta pekerja non guru di sekolah telah mendapatkan vaksin anti Covid.Namun, meski nanti semua murid dan guru sudah mendapatkan vaksin, masih perlu dilakukan simulasi. “Simulasi pembelajaran tatap muka harus dilakukan pihak sekolah,sebelum proses pembelajaran tatap muka berlangsung. Agar penerapan protokolkesehatan benar-benar diterapkan di lingkungan sekolah, baik dari guru ataupun para siswa. Nah, yang sangat penting sebenarnya adalah konsistensi menjaga agar protokol
kesehatan berjalan baik,” tegasnya.

Dia mengakui, sebenarnya mayoritas orangtua menginginkan sekolah segera dibuka.Sistem pembelajaran daring dipandang tidak efektif. “Pembelajaran tatap muka memang diharap oleh orang tua dan siswa, karena sudah lama sekali dan anak anak pada jenuh. Tapi, kekhawatiran juga muncul. Seperti tadi yang disampaikan orang tua,
yakni tatap muka berjalan dan kesehatan juga harus berjalan,” jelas pria yang akrab disapa Pilus, Kamis Maret 2021.

Sementara itu, Sekda Kota Semarang, Iswar Aminudin menuturkan, kepastian kapan sekolah tatap muka di kota ini dimulai, masih menunggu arahan dari pemerintah pusat “Kalau harus kita laksanakan tanggal berapa dan bulan berapa kita manut (pemerintah pusat). Bagaimana kita persiapan di lapangan yang didalamkan lagi,” terangnya.

Dia mengaku telah memlakukan sejumlah persiapan menyambut rencana pembelajaran tatap muka. Yakni, mulai dari melakukan simulasi tatap muka yang telah dilakukan pada 2020 kemarin, hingga menerapkan protokol kesehatan lengkap di tiap sekolah. Termasuk, tahapan vaksinasi untuk para tenaga pendidik.

Dia berharap, ke depan para pelajar sekolah di Kota Semarang mendapat prioritas vaksinasi Covid-19, setelah sebelumnya para tenaga pendidik dan guru telah mulai mendapatkan vaksinasi pada gelombang kedua. “Ini kan janji Pak Presiden semuanya dapat, cuma tahap sekarang baru pelayan publik dan lansia, termasuk di dalamnya tenaga pendidikan. Pemerintah pusat memang menjanjikan semua dapat, termasuk untuk para siswa,” ungkapnya.

Ditambahkan, dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, diharapkan bisa semakin menekan penyebaran Covid-19 di Kota Semarang. Menurutnya, upaya tersebut akan berhasil, jika didukung dengan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan yang semakin meningkat.

Penulis: AM Hendra
Editor: Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!