SP Pegadaian: Penolakan Holding Bukan Pembangkangan, Tapi untuk Kepentingan Rakyat Kecil
- calendar_month Rab, 3 Mar 2021

Mayoritas karyawan Pegadaian di seluruh Indonesia, kompak menolak rencana holdingisasi.FOTO/PUSKAPIK/ISMU PURUHITO

PUSKAPIK.COM, Semarang – Serikat Pekerja (SP) PT Pegadaian menyatakan hasil konsolidasi nasional organisasi tetap menolak rencana pembentukan Holding Ultra Mikro.Penolakan tersebut berdasarkan hasil pandangan umum dalam Rapat Konsolidasi Nasional yang berlangsung Senin 1 Maret 2021, di Jakarta Pusat.
“Sejauh ini konsolidasi nasional dengan bertemu secara langsung masih pandangan-pandangan umum. Kalau dari pandangan umumnya dari seluruh dewan pimpinan daerah (DPD) menyatakan bahwa konstituen yang ada di daerah hasilnya menyatakanmenolak (Holding),†kata Ketua Umum SP Pegadaian Ketut Suhardiono saat dihubungi.
Namun, Ketut membantah jika penolakan ini disebut membangkang kepada pemerintah. Hanya saja, ia menilai pembentukan Holding Ultra Mikro akan mempersempit ruang gerak PT Pegadaian (Persero) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ketut pun menegaskan bahwa serikatnya satu tujuan dengan pemerintah yakni ingin mensejahterakan masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah.
“Kami dibilang membangkang atau apa, itu tidak benar. Sebenarnya tujuan kami samadengan pemerintah, yaitu bagaimana PT Pegadaian itu benar-benar berguna untuk rakyat kecil, khususnya yang menengah ke bawah,†tegasnya.
Ketua DPD Serikat Pekerja PT Pegadaian Jawa Tengah/DIY Nur Wachid mengamini apa yang dismapaikan Ketut. Serikat Pekerja PT Pegadaian sebagai representasi dari karyawan Pegadaian menilai penggabungan tiga perusahaan pelat merah yakni BRI,Pegadaian dan PNM menjadi satu holding ultra mikro akan menjadi langkah kontraproduktif, yang dikhawatirkan akan merugikan masyarakat terutama “wongcilikâ€. Hal tersbeut menjadi alasan utama penolakan karyawan Pegadaian di seluruh Indonesia.
- Penulis: puskapik