PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Markas Polsek (Mapolsek) Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, didesain ala kafe. Mapolsek dihiasi ratusan lampu sehingga menambah nuansa eksotis.
Ternyata hal itu membuat banyak warga yang nyasar karena mengira tempat hiburan. Bahkan sempat viral di media sosial (medsos).
Namun demikian, warga senang dengan pelayanan yang nyaman dan jauh dari kesan angker ini. Apalagi bisa menikmati kopi secara gratis yang disajikan barista dari para personel kepolisian tersebut.
Dalam video yang beredar di medsos, tampak warga yang nyasar di Mapolsek Pekalongan Selatan. Terlihat dua orang perempuan mengira tempat ini adalah kafé untuk ngopi dan hiburan.
Video tersebut dibuat dan diuplode oleh Bripka Lutfi Andi Jatmiko, anggota Polsek yang kebetulan piket dan ada di kantor. Durasi video sekitar 30 detik ini tersebar di beberapa platform media sosial.
Mapolsek di Jalan Kuripan Kidul Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan ini memang unik. Di halaman sisi utara dibuat seperti kafé lengkap dengan hiasan aneka lampu yang indah.
Di gedung Polsek juga dibuat kedai untuk membuat kopi layaknya café shop lengkap dengan rak dan alat meracik kopi. Dua orang anggota Bripka Lutfi dan Briptu Windo berdandan ala barista atau peracik kopi yang handal.
Dengan cekatan, keduanya membuat kopi arabika atau robusta yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Setelah jadi lalu disajikan ke warga yang sudah berkumpul di tempat ini secara gratis.
Kapolsek Pekalongan Selatan, Kompol Basuki Budi Santoso mengatakan, awalnya lokasi ini hanya ditumbuhi rumput dan kurang terawat.
Sehingga ia berinisiatif agar anggota Polsek betah di kantor dan dibuatlah kafé untuk nongkrong. “Ternyata selan anggota Polri, banyak masyarakat yang suka datang dan menikmati kopi gratis di tempat ini,†kata Kapolsek Senin 2 Maret 2021.
“Setiap hari banyak warga ke tempat ini untuk sekadar nongkrong atau juga laporan tentang kejadian,†katanya.
Warga yang biasanya takut ke kantor polisi, kini tidak lagi bahkan nyaman untuk tempat kumpul dengan tetap memperhatkan protokol kesehatan.
“Adanya tambahan pelayanan ala caféshop ini justru untuk memberi edukasi ke masyarakat mengenai bahaya Covid-19 dan agar tetap patuh 3 M,†ujar Romadhon, tokoh masyarakat setempat.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Amin Nurrokhman