Di Tegal, Pengusaha Protes Gerakan ‘Jateng di Rumah Saja’

0
Dimas Setiawan Ketua BPC HIPMI Kota Tegal.FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Kebijakan penutupan belasan akses jalan, pasar, mall serta toko di Kota Tegal oleh Wali Kota Dedy Yon Supriyono untuk mendukung gerakan ‘Jateng di Rumah Saja’ tanggal 6 – 7 Februari 2021 menuai protes dari para pengusaha muda di Kota Tegal. Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai semakin menjadikan iklim usaha di Kota Tegal lesu.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Tegal, Dimas Setiawan saat ditemui puskapik.com, Sabtu siang, 6 Februari 2021, mengungkapkan, banyak pengusaha di Kota Tegal yang selama ini terdampak pandemi Covid-19. Karenanya, mereka menolak kebijakan penutupan belasan akses jalan protokol, Pasar, Mall dan Toko di Kota Tegal menyusul adanya Jateng di Rumah Saja yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Dari awal kami mendukung Pemerintah untuk mencegah Covid-19 dengan cara apapun. Hanya saja kebijakan yang digagas Gubernur Jawa Tengah dan diserap kepala daerah kurang tepat,” kata Dimas.

Menurut Dimas, pemerintah pusat saat ini sedang membuat stimulus agar perekonomian membaik. Karenanya, kata Dimas, pihaknya menolak kebijakan untuk 2 hari di rumah. Sebab, walaupun tidak semua harus tutup, namun yang diserap masyarakat tentu harus berada di rumah saja.

“Kami berharap kepala daerah meninjau ulang kebijakan itu. Karena dibuka saja belum tentu ada pembeli apalagi ditutup,”tegasnya.

Menurut Dimas, selama pandemi Covid-19 hampir ada 20 persen dari 460 pengusaha saat ini merasakan dampaknya. Bahkan ada yang kondisinya memprihatinkan.

“Kalau yang menengah ke atas mungkin tidak merasakan. Namun mereka yang berjualan hari itu (Sabtu-Minggu) dan dimakan saat itu juga pasti akan merasakan dampaknya,” tandasnya.

Dimas menambahkan ke depan diharapkan pemerintah bisa memberikan stimulus yang tepat. Apalagi sejak awal kita sudah memberikan solusi agar lebih mendisiplinkan masyarakat dengan melakukan 3M jadi tidak membunuh perekonomian.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini