PUSKAPIK.COM, Pemalang – Wiwik Rohyati (50 ) warga RT 2 RW 5 Desa Losari, Kecamatan Ampelgading, Pemalang,penderita lumpuh ini, meninggal dunia , Kamis dini hari 21 Januari 2021 . Ibu empat ini ini sempat dirawat di Rumah Sakit Dr Ashari Pemalang, selama tiga hari, setelah kondisi mengenaskannya diberitakan sejumlah media.
“Kondisi Bu Wiwik Rohyati kemarin sempat membaik, namun semalam drop dan ternyata jiwanya tidak tertolong. Kami turut belasungkawa,” kata Sekretaris Desa Losari, Ahmad Tohir, Kamis 21 Januari 2021.
Disebutkan , saat mengetahui ada warga yang menderita lumpuh dan perlu perawatan medis, pihak desa sudah berupaya membawa penderita ke RSUD dr Ashari Pemalang.
Baca Juga
“Biaya ditanggung desa, tunggakan BPJS, selain itu juga transport dan lainnya,” jelas Sekdes , Ahmad Tohir.
Disebutkan keluarga terdiri dari suami istri dan empat anak ini sebenarnya juga sudah diberikan bantuan PKH dan BPNT .
“Keluarga ini tercatat sebagai PBI ( Penerima Bantuan Iuran ) JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional ) dan sekarang sedang diupayakan KIS,” jelas Tohir .
Mengenai BPJS mandiri, yang terdaftar 4 orang ( ayah ibu dua anak ) dan dua orang anaknya sudah terdaftar PBI.
“Dulu sekitar dua tahun lalu , mendaftar BPJS mandiri, karena untuk operasi dan selanjutnya tidak dilanjutkan setorannya. Namun sudah dibayar desa, dan sekarang sedang diurus untuk keluarga ini agar bisa tercover semua mendapat KIS dan terdaftar PBI sehingga tidak terbebani iuran BPJS lagi ,” jelas Dian Mayasari , kasi Kesra Desa Losari.
Disebutkan untuk perbaikan rumah sudah diupayakan dengan bantuan dari PUPR . “Untuk anak yang putus sekolah, akan diarahkan ke SKB dan gratis,” jelasnya .
Keluarga ibu Wiwik Rohyati, menyebutkan sangat berterima kasih dengan bantuan dan pendampingan oleh pemerintah desa ,juga dinas terkait.
“Pihak keluarga mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan kepada Bu Wiwik Rohyati juga keluarganya. Mereka sudah ikhlas , dengan meninggal dalam perawatan rumah sakit,” jelas jelas sekdes
Diberitakan sebelumnya, Wiwik Rohyati kondisinya memprihatinkan. Dia hanya tergeletak di tempat tidur tak bisa aktivitas apa-apa.
Ibu paruh baya ini sudah dua bulan kondisinya lumpuh, badan dan tangan kaku sulit digerakan. Semua aktivitas dilakukan di atas tempat tidur, makan, minum, hingga buah hajat.
Kondisi rumah juga tak layak, hanya berlantai tanah, dinding bata juga sudah rusak. Kayu sudah lapuk, atap bocor di sana sini serta tak ada pintu. Tak ada barang berharga di dalam rumah, hanya tempat tidur dengan alas kasur tipis.
Ibu empat anak ini dirawat anak serta suaminya, Mulani dan salah satu anaknya terpaksa putus sekolah hanya tamat SMP. Anggit Pujo Nugroho, anak kedua ini fokus merawat sang ibu meladeni semua kebutuhan ibunya.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga