495 CPNS Kabupaten Tegal Tahun 2019 Memperoleh SK, 4 Formasi Masih Kosong

0
Bupati Tegal Umi Azizah menyerahkan SK kepada salah satu perwakilan CPNS di Pendopo Amangkurat, Komplek Kantor Bupati Tegal, Selasa, 19 Januari 2021. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Slawi – Sebanyak 495 orang yang lolos dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019/2020 di lingkungan pemerintahan Kabupaten Tegal menerima Surat Keputusan (SK), Selasa kemarin, 19 Januari 2021. Penyerahan SK dilakukan secara virtual hanya diikuti 44 orang perwakilan CPNS di Pendopo Amangkurat, Kompleks Kantor Bupati Tegal.

Kepala Plt Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tegal Edi Budiyanto mengatakan, jumlah kebutuhan PNS di lingkungan Pemkab Tegal sebenarnya adalah 499 formasi, tapi hanya 495 yang terlengkapi, karena 4 formasi dinyatakan kosong akibat ketidaktersediaan pelamar dan tidak memenuhi kualifikasi. Sebanyak 495 CPNS terdiri dari tenaga pendidikan sejumlah 308 orang, kesehatan 71 orang dan tenaga teknis lainnya sebanyak 116 orang.

“Jumlah pendaftar CPNS di Kabupaten Tegal tahun 2019/2020 ini mencapai 14.734 pelamar. Namun hanya 499 yang dibutuhkan, meski pada akhirnya hanya 495 yang mendapat SK itu artinya hanya 3,4 persen yang dinyatakan lolos,” kata Edi.

Menurutnya, proses penerimaan CPNS kali ini dinilai cukup panjang hingga 1 tahun, hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Dari 495 orang yang lolos diharapkan dapat memulai karir yg baik.

“Selamat bekerja bagi anda yang akan terhitung mulai 1 Februari 2021 ini, semoga nantinya kita bersama-sama bisa mewujudkan visi misi Kabupaten Tegal yang sejahtera, mandiri, unggul, berbudaya dan berakhlak mulia,” kata Edi.

Di tempat yang sama Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan ucapan selamatnya kepada peserta CPNS yang lolos dan telah menerima SK tersebut. Ia berharap, dengan diterimanya SK akan semakin memantapkan jiwa para CPNS untuk melayani masyarakat, mengabdi dengan sepenuh jiwa dan setulus hati dan ramah dalam melayani masyarakat.

“Biasakan dengan senyum sapa dan salam dalam melayani masyarakat,” ujar Umi.

Umi memaparkan, tugas ASN memang berat. Tidak saja berkiprah di lingkungan dan jam kerja, tapi juga di kehidupan sosial masyarakat. Jika itu betul-betul dilaksanakan, kata Umi, juga tidak sebanding dengan gaji dan tunjangan yang diperoleh jika berwirausah atau berkarier di perusahaan swasta dan BUMN.

“Tapi ini sudah menjadi pilihan saudara. Maka, saya titip pesan, lakukan tugas pengabdian tersebut dengan tulus ikhlas,” katanya.

Menurutnya, para CPNS memiliki peran penting sebagai pelumas untuk membangun kompetensi baru bagi ASN dan organisasi pemerintahan agar lebih lincah dalam bergerak, responsif dan adaptif terhadap perubahan zaman, terutama penggunaan teknologi informasi, bahkan termasuk protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru kita di masa pandemi Covid-19.

Umi mengingatkan, salah satu PR besar kita di birokrasi saat ini adalah mendongkrak indeks efektifitas pemerintahan. Untuk itu, melalui skema Smart ASN kita ingin mewujudkan ASN yang berkualitas dan berdaya saing.

“Kita ingin memiliki ASN yang ber-integritas, nasionalis, profesional, dan berwawasan global. Umi optimis, melalui sumbangsih keilmuan dan pemikiran yang direkrut melalui sistem seleksi yang ketat akan bisa membawa organisasi pemerintahan ini ke depan mampu bersaing di era digital,” kata Umi

Umi berpesan, sebagai generasi milenial para CPNS dituntut menguasai sejumlah kompetensi teknis dasar seperti teknologi informasi, bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.

“Sehingga dapat mewujudkan visi misi Kabupaten Tegal dan juga visi nasional yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Umi.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini